Bisnis.com, JAKARTA — Pemberian diskon tarif 10% saat mudik dan arus balik lebaran 2018 diharapkan tidak menimbulkan penumpukan kendaraan di jalan tol.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan meski pemerintah memberikan tarif tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih meminta pendapat dari banyak pihak perihal pemberian diskon tersebut.
Sebab, dengan diberikannya tarif tol tersebut otomatis banyak masyarakat yang memilik melintasi jalur tol ketimbang jalan arteri. Apalagi, ruas tol Jakarta—Surabaya juga siap dipergunakan saat mudik lebaran besok.
“Kemarin kan Pak Menteri PUPR masih market sounding gimana kemungkinannya, tapi kan memang bagus juga untuk masyarakat dengan diberikan macam-macam diskon, tapi kan masih banyak pertimbangannya,” kata Budi kepada Bisnis, Minggu (20/5/2018).
Budi berharap diskon tarif tol tidak diberikan pada saat puncak arus mudik dan arus balik.
“Saya pribadi sih berharap jangan pada saat puncak arus mudik atau balik, jadi masyarakat dengan adanya diskon ini diharapkan terdorong untuk pulang [mudik] sebelum puncaknya,” ujar Budi.
Di sisi lain, Budi mengatakan pihaknya akan terus gencar mengkampanyekan agar masyarakat menggunakan jalan arteri untuk mencegah kemacetan sebagaimana yang terjadi di ruas tol Brebes 2016 silam.
“Ini akan terus dilakukan, jadi kami berharap masyarakat gak semuanya pakai jalan tol, jalan arteri juga siap digunakan mudik.”
Budi mengaku pihaknya akan melibatkan Kepolisian untuk mengatur agar tidak ada penumpukan di ruas tol tersebut.
Sementara itu, Djoko Setijowarno selaku pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang menilai tak bisa dipungkiri pemberian diskon tarif tol mengundang masyarakat untuk lebih memilih menggunakan jalan tol.
“Malah jadi tertarik lewat tol,” kata Djoko.
Sebab itu, ia meminta pemerintah terus menggencarkan kampanye penggunakan jalan arteri. “Informasi jalur nontol harus terus dikumandangkan, aplikasi Waze bisa dimanfaatkan untuk ketahui jalur-jalur mana yang lancar.”
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan selama masa mudik lebaran 2018 badan usaha jalan tol (BUJT) akan memberikan diskon tarif tol sebesar 10%.
“Kesepakatan rata-rata memberikan diskon sebesar 10%. Nanti ditindaklanjuti lagi untuk kapan mulainya,” ujar Basuki, Jumat (18/5).
Penerapan diskon tarif tol tersebut tergantung dari masing-masing BUJT. Ada yang mengajukan selama mudik lebaran, ada yang hanya H-2 hingga H+2 lebaran.
Nantinya, diskon tarif tol 10% akan diberlakukan seluruh ruas jalan tol baik Trans Jawa, non-Trans Jawa hingga ruas Jabodetabek.
Saat itu, Basuki mengatakan pekan depan dia akan mengeluarkan Surat Keputusan terkait diskon tarif tol yang dapat dipertanggungjawabkan BUJT kepada para pemegang saham.
Kendati demikian, pihaknya menjamin kendaraan di jalan tol tidak terlalu padat karena adanya diskon tarif ini. PUPR bersama dengan Korlantas dan Kemenhub akan menerapkan traffick management agar kendaraan tak mengumpul di ruas tol.