Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pihaknya mengapresiasi keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo (BI 7-DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%.
Airlangga mengatakan keputusan itu perlu diapresiasi karena ini mampu mengerem penurunan gejolak rupiah. Kendati demikian, Airlangga.mengakui peningkatan suku bunga acuan ini dapat menjadi beban tambahan bagi industri.
"Tapi tentunya stabilitas itu menjadi sesuatu yang kunci bagi manufaktur. Karena manufaktur selain ekspor, juga bahan bakunya impor, kemudian juga hutang dalam denominasi dolar, jadi Rupiah stabil itu lebih penting," kata Airlangga ketika ditemui di halaman Istana Negara, Jumat (18/5/2018) sore.
Baca Juga
Ketika ditanya mengenai potensi perlambatan investasi, Airlangga menyatakan situasi yang dihadapi pada saat ini merupakan sesuatu yang biasa terjadi sesuai perkembangan perekonomian global. Industri, ujar Airlangga, akan melakukan penyesuaian. Kebijakan ini disebut olehnya sebagai kebijakan yang tepat.
Kemarin, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo (BI 7-DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%. Adapun, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,75% dan Lending Facility tetap sebesar 5,25%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo'-yang akan mengakhiri jabatan pada 23 Mei 2018-- mengatakan bank sentral tetap mewaspadai kondisi eksternal, terutama dari kebijakan The Fed.