Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setrum 24 Desa di Riau, PLN Gelontorkan Rp45 Miliar

PT PLN (Persero) menghabiskan dana senilai Rp45 miliar untuk membangun infrastruktur listrik guna memenuhi kebutuhan listrik selama 24 jam penuh di 24 desa di Provinsi Riau.
Proyek Listrik Desa/Istimewa
Proyek Listrik Desa/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--PT PLN (Persero) menghabiskan dana senilai Rp45 miliar untuk membangun infrastruktur listrik guna memenuhi kebutuhan listrik selama 24 jam penuh di 24 desa di Provinsi Riau.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan kondisi listrik di desa-desa tersebut sebelumnya hanya menyala 12 jam saja dan itu dikelola secara mandiri oleh warga setempat.

“Patut disyukuri karena saat ini ke 24 desa dapat menikmati listrik selama 24 jam dan pengelolaannya langsung oleh PLN,” ujar Ahmad Hijazi dalam keterangan tertulis yang dirilis PLN, Rabu (16/5/2018).

Dia mengatakan sebelum listrik PLN masuk, warga rata-rata membayar Rp750 ribu tiap bulannya untuk dapat menikmati listrik selama 12 jam. Sedangkan dengan aliran listrik PLN, warga dapat menikmati listrik 24 jam hanya dengan biaya rata-rata Rp250 ribu.

“Dengan jam nyala dua kali lipatnya, biayanya lebih murah,” kata Ahmad Hijazi.

General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Irwansyah mengatakan dengan tambahan 24 desa, hingga Mei 2018 PLN telah melistriki 1.672 desa dari 1.835 desa yang ada di Provinsi Riau. Dengan jumlah tersebut maka rasio desa berlistrik saat ini mencapai 91,1%.

Irwansyah mengakui banyak tantangan yang dihadapi PLN dalam upayanya melistrik desa-desa di Riau, seperti yang terjadi di Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti.

“Tempat peresmian ini [Desa Teluk Tuasan] saja sudah susah dicapai. Hanya dapat diakses lewat kapal motor selama 2 jam dari Tembilahan, ibukota Kabupaten Indragiri Hilir dan tidak bisa diakses mengunakan kendaraan roda empat,” kata Irwansyah.

Irwansyah berujar hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada pengiriman peralatan listrik karena harus melalui sungai dan anak-anak sungai. Bahkan untuk sampai ke jalan-jalan desa petugas harus gotong royong dengan warga memikul tiang-tiang listrik serta material listrik utama. Hal ini dikarenakan akses jalan untuk dilewati kendaraan pengangkut material distribusi utama tidak memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper