Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 9 MEI: Pasar Menanti Langkah BI, Bank Sentral Pilih Tak Jorjoran

Berita mengenai penantian pasar terhadap langkah Bank Indonesia serta upaya taktis bank sentral dalam intervensi pasar menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (9/5/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai penantian pasar terhadap langkah Bank Indonesia serta  upaya taktis bank sentral dalam intervensi pasar menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (9/5/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Pasar Menanti Langkah BI. Bank Indonesia mempertimbangkan opsi untuk menaikkan suku bunga acuan sebagai langkah menekan risiko investasi yang semakin tinggi. Otoritas moneter memberi sinyal untuk menaikkan suku bunga acuan dalam rapat bulanan Dewan Gubernur pada pekan depan. (Bisnis Indonesia)

BI Pilih Tak Jorjoran. Posisi cadangan devisa Indonesia per April 2018 yang masih kuat menopang kegiatan ekonomi karena hanya tergerus US$1,1 miliar, dinilai sebagai upaya taktis bank sentral dalam melakukan intervensi pasar di tengah pelemahan rupiah. (Bisnis Indonesia)

Pasal Akses Informasi Ingin Dihapus. Ada upaya dari parlemen untuk menghilangkan pasal terkait akses informasi perpajakan yang diatur dalam rancangan revisi Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). (Bisnis Indonesia)

Rencana Penaikan Suku Bunga BI, Pelaku Usaha Tak Perlu Khawatir. Pelaku industri diha rapkan tetap tenang dalam menghadapi tekanan global yang terjadi, khususnya terkait peluang ke naikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. (Bisnis Indonesia)

Menjaga Rupiah Perlu Bauran Strategi. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah sepanjang April 2018 menyusutkan nilai cadangan devisa Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai cadangan devisa per akhir April 2018 turun US$ 1,1 miliar menjadi US$ 124,9 miliar. Bulan sebelumnya, cadangan devisa Indonesia senilai US$ 126 miliar. (Kontan)

Peluang Perbaiki Defisit Neraca Dagang Indonesia. Kinerja rupiah semakin loyo. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menembus level Rp 14.000 per dollas AS. Ada kekhawatiran, nilai tukar rupiah semakin sulit dikendalikan usai melewati level 14.000. Pasalnya, level tersebut dianggap batas psikologi para pelaku pasar keuangan. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper