Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) akan kembali menggelar The 6th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 pada 5 - 8 September 2018 di Jakarta Convention Center.
Ketua API Prijandaru Effendi mengatakan dalam acara pameran dan eksibisi panas bumi itu, pihaknya kali ini API mengusung tema “Empowering Geothermal for Indonesia’s Energy Sustainability”.
Pemilihan tema ini dinilai tepat dengan melihat situasi ekonomi serta kebijakan dan regulasi yang ada saat ini. Sehingga fokus utamanya menekankan untuk memberdayakan panas bumi dengan berbagai inovasi secara maksimal untuk energi berkelanjutan.
"Geothermal ini tidak berupa komoditi sehingga harga listriknya tidak akan terpengaruh fluktuasi. Itu yang akan kami dengungkan kembali. Panas bumi memang belum murah tapi kalau memasukkan faktor intangible bisa kompetitif," ujar Prijandaru dalam
Soft Launching The 6th IIGCE 2018 di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Dia berharap hasil kegiatan IIGCE 2018 nantinya akan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana mengapresiasi langkah API tetap melaksanakan kegiatan IIGCE kembali di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.
"Namun dengan diadakannya acara IIGCE ke-6 ini saya melihat bahwa kegiatan geothermal masih tetap eksis dan akan tetap berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah guna mendukung kebijakan pemerintah dalam penyediaan tenaga listrik dari energi terbarukan," kata Rida.
Ketua IIGCE M. Ikbal Nur menyampaikan bahwa IIGCE tahun lalu dihadiri lebih dari 600 peserta convention serta 6000 orang yang berkunjung ke eksibisi, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Melanjutkan sukses tahun lalu, IIGCE 2018 ini diharapkan akan menjadi tradisi berkelanjutan bagi komunitas panas