Bisnis.com, JAKARTA—Uni Eropa ingin mencari jalan win win solution terkait impor minyak sawit mentah atau CPO dari Indonesia.
Hal itu diungkapkan delegasi Uni Eropa setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Seperti diketahui, Uni Eropa mengurangi ketergantungan impor CPO salah satunya karena isu lingkungan hidup.
Chair of The Committee on Foreign Affairs in the European Parliament David Mcallister mengatakan pihaknya sangat mengerti sekali bahwa isu CPO sangat sensitif bagi Indonesia karena terkait dengan hajat hidup jutaan masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, kata dia, isu itu juga sensitif di negara-negara Uni Eropa. Oleh karena itu, pihaknya sedang berupaya mencari solusi terkait masalah ini.
“Solusi ideal adalah win win solution, di mana Indonesia adalah produsen palm oil dan sebagai konsumen palm oil kami sangat paham mengenai kepentingan anda. Tapi kami juga meminta untuk mengerti kepentingan kami,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (9/5).
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya di Belgia sedang melakukan koordinasi yang dinilainya cukup rumit untuk menemukan solusi bersama.
“Dan pada akhirnya harus menemukan solusi yang [mewakili] kedua belah pihak dan bisa diterima,” tuturnya.
Dia pun menyebut solusi itu akhirnya diharapkan bukan hanya menguntungkan bagi Indonesia dan Uni Eropa, tapi juga seluruh kepentingan masyarakat dunia.
Pihaknya pun berusaha menghasilkan solusi bersama yang berkelanjutan. Untuk itu, terkait CPO menurutnya semua pemangku kepentingan harus berkoordinasi bersama dalam sektor perdagangan.
Dalam kesempatan yang sama, Ambassador of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam Vincent Guerend mengatakan negara-negara Uni Eropa sebagai konsumen terbesar ingin membeli CPO secara berkesinambungan.
Namun untuk itu pihaknya harus menunggu jalan tengah yang hadir atas kepentingan semua pihak.
“Untuk menemukan kesinambungan, standardisasi sertifikasi yang kredibel dan bisa diterima oleh semua stakeholder [harus dipenuhi]. Jadi, mari bekerjasama untuk hal ini untuk mendapatkan solusi menyeluruh bagi kepentingan global,” ujarnya.
Dia pun menekankan, dibalik itu semua hubungan Uni Eropa dan Indonesia adalah yang paling penting. Hal itu tak terlepas dari cita-cita bersama menciptakan tatanan dunia yang lebih baik.