Bisnis.com, ZHEJIAN -- Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar bagi produsen tekstil asal China untuk kawasan Asia Tenggara.
Dalam pameran 2018 Keqiao Textile Expo (Spring) yang diselenggarakan di Shaoxin, sebuah kota di wilayah provinsi Zhejian, sedikitnya dua peserta yang ikut meramaikan event tahunan itu mengatakan bahwa produk yang mereka hasilkan sebagian besar dikirim ke Indonesia.
Textile Sanmai Fabric misalnya, mengekspor ke Indonesia hingga US$2 juta dari total ekspor US$15 juta pada tahun lalu.
"Di kawasan Asia, Bangladesh merupakan negara tujuan ekspor terbesar, selanjutnya ke pasar Indonesia. Pembeli terbanyak berasal dari Bandung dan Jakarta," ujar Diz Qian, karyawan dari Sanmai Fabric, kepada jurnalis yang mengikuti program China-Asean Media Journey on the 21st Century Maritime Silk Road 2018, Senin (7/5/2018).
Selain ke Asia, Sanmai Fabric juga mengekspor ke beberapa negara di kawasan Amerika dan Eropa.
"Pameran menjadi salah satu tempat untuk bertemu para pembeli dari mancanegara dan ini penting bagi kami," tuturnya.
Tahun ini menjadi tahun ke-20 pameran tekstil tersebut diselenggarakan, dengan total peserta mencapai 540 yang menempati area seluas 34.000 meter persegi. Pada pameran tersebut, pemerintah daerah Shaoxin menjadi sponsor utamanya. Bisa disebut bahwa acara ini merupakan agenda tahunan pemerintah setempat.
Peserta pameran lainnya, Faye Wang, Director Shaoxing Mulinsen Textile Co. Ltd, mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan penjualan perusahaan naik 25%. Pada tahun lalu, total ekspor ke pasar Indonesia mencapai US$50 juta atau 50% dari total ekspor perusahaan tersebut yang sebanyak US$100 juta.
"Pembeli terbesar berasal dari Bandung dengan produk yang diminati yaitu kategori polyester dan woven," ungkapnya.
Sebagian pembeli Mulinsen Textile mengetahui produk perusahaan mereka dari agensi yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Namun, ada juga yang langsung mengetahui dari situs belanja Alibaba.
"Pameran juga penting buat kami, karena di sini kami juga bisa bertemu dengan pembeli dari berbagai negara," terang Faye.
