Bisnis.com, SHANGHAI -- Perusahaan asal Indonesia akan ikut meramaikan Pameran Impor Internasional China atau China International Import Expo (CIIE) yang dijadwalkan digelar pada 5-10 November 2018 di National Exhibition and Convention Center (NECC) Shanghai, China.
Rencana penyelengaraan pameran impor ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping dalam the Belt and Road Forum pada Mei 2017.
Pameran ini akan mempertemukan perusahaan peserta pameran, pemerintah, asosiasi perusahaan, dan pembeli yang berasal dari 100 negara. Bahkan, diperkirakan akan hadir 150.000 pembeli profesional yang berasal dari China maupun asing.
Direktur Bidang Promosi CIIE Han Yen menyebutkan hingga saat ini sudah ada 1.100 perusahaan yang menandatangani keikutsertaan dalam pameran tersebut. Dari jumlah tersebut, terdapat empat perusahaan Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam ajang internasional ini.
"Hingga Mei 2018, ada 89 perusahaan dari 10 negara Asean yang akan ikut. Empat perusahaan di antaranya berasal dari Indonesia," ujarnya di hadapan jurnalis peserta China-Asean Media Journey on the 21st Century Maritime Silk Road 2018, Jumat (4/5/2018).
Dua dari empat perusahaan asal Indonesia tersebut di antaranya adalah Bagus Group dan Maspion Group Indonesia.
"Kami berharap akan lebih banyak lagi perusahaan yang bisa berpartisipasi mengingat ajang ini dapat menjadi pertemuan antara para pebisnis di seluruh dunia," kata Han.
Asisten General Manajer Operation Center NECC Wang Yu Xian menyebutkan 89 perusahaan dari 10 negara Asean tersebut akan menempati area seluas 3.007 meter persegi. Untuk mengefektifkan promosi, pada Januari 2018 penyelenggara CIIE juga ikut melibatkan para pihak yang berperan untuk mengajak para peserta di berbagai negara.
Dia mengungkapkan beberapa pihak yang diajak kerja sama di antaranya adalah pemerintah, seperti Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam, Kementerian Industri dan Perdagangan Laos, Kementerian Perdagangan dan Industri Filipina, Kementerian Dagang Kamboja, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darusaalam, dan sebagainya.
Selain itu, terdapat pula perusahaan dan asosiasi industri seperti Federasi Bisnis Singapura, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), dan Federasi Industri dan Dagang Myanmar.
Wang menyatakan bidang usaha yang paling banyak digeluti para peserta asal Asean adalah produk makanan dan hasil pertanian yang memang menjadi andalan di negara tersebut.
CIIE 2018 diharapkan bisa menjadi ajang yang dapat mempromosikan ekonomi global dengan menjalin kerja sama yang erat antarperusahaan, terutama Asean dengan China.
"Semoga CIIE dapat memberikan keuntungan yang nyata dan memperat jalinan kerja sama bisnis antarnegara-negara di Asean," ucapnya.