Bisnis.com, TANGSEL - Indonesia dinilai belum fokus pada industri logistik halal, padahal pangsa pasarnya sangat potensial.
Ahli pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Sedarnawati Yasni mengatakan status barang untuk proses dasar pengiriman seperti alat transportasi saja masih diragukan kualitasnya.
"Bahan mentah tidak boleh sedikitpun tersentuh najis. Pengusaha selalu mengantar barang menggunakan pihak ketiga dimana tidak diketahui kendaraan tersebut telah mengangkut apa sebelumnya," katanya kepada Bisnis di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada Kamis (3/5/2018).
Padahal, lanjutnya, potensi produk halal sangat besar. Pada 2015 pertumbuhan pasar halal dunia mencapai US$1,9 triliun.
Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report, tahun 2019 diharapkan tumbuh mencapai US$2,54 triliun atau 21,2% dari total belanja dunia.
Halal logistik bertujuan memberikan layanan jasa logistik produk halal bagi konsumen sehingga mulai dari awal pengiriman sampai produk sampai benar-benar terjamin.
Selain itu, berguna untuk meningkatkan daya saing industri halal yang saat ini masih belum dimanfaatkan. Dengan begitu Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia.