Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Anggap JP Morgan Alami 'Perubahan Positif'

Saya komunikasikan dengan clear, kalau mau menjadi partner dari Republik Indonesia maka tugas Anda (JP Morgan) adalah mempromosikan dan meningkatkan hubungan baik. Itu persyaratan jadi partner republik, tegas Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat konferensi pers realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) triwulan pertama 2018, di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat konferensi pers realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) triwulan pertama 2018, di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bank investasi asal Amerika Serikat yang sempat diputus kontraknya oleh pemerintah Indonesia, JP Morgan, mengalami perubahan positif.

Berbicara seusai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan bos JP Morgan di Istana Negara, Rabu (2/5/2018), Sri Mulyani mengatakan pihaknya mengevaluasi JP Morgan selama setahun.

"Setelah evaluasi satu tahun, kami menganggap bahwa itu adalah sesuatu perubahan positif dan kami mengembalikan lagi JP Morgan sebagai bank persepsi dan salah satu diler SUN (Surat Utang Negara)," kata Sri.

Menkeu mengatakan JP Morgan meninjau ulang riset mereka dengan cara mengubah protokol dan mekanisme. Sebelumnya, riset JP Morgan yang menurunkan peringkat Indonesia dua level menjadi “underweight” dari “overweight” dianggap informasi negatif sehingga Kementerian Keuangan memutus kontrak dengan perusahaan itu sebagai diler SUN pada awal 2017.

"Waktu tahun 2016 saya membuat keputusan karena waktu itu produk research JP Morgan memiliki judgement yang tidak prudent dan bisa menimbulkan market swing. Dan saya komunikasikan dengan clear, kalau mau menjadi partner dari Republik Indonesia maka tugas Anda (JP Morgan) adalah mempromosikan dan meningkatkan hubungan baik. Itu persyaratan jadi partner republik," tegas Sri Mulyani.

Setelah peristiwa pada 2017 itu, Sri menyatakan harapannya supaya JP Morgan bisa mendukung dan mengkomunikasikan riset yang berguna bagi Indonesia. Sri mengatakan hubungan antara pemerintah Indonesia dan JP Morgan merupakan hubungan timbal balik yang saling menghormati dan saling menguntungkan.

"Dalam hal Indonesia negara besar, pertumbuhan ekonomi kita baik dan kita punya program-program pembangunan yang prospek bagus, presiden yang berkomitmen reformasi dari segi peraturan sehingga ekonomi bergerak dan rakyat bisa dapat manfaat dalam kemakmuran dan kesempatan kerja," katanya.

Sri mengatakan pemerintah Indonesia bisa bermitra dengan mereka yang memiliki tujuan sama dengan Indonesia. Sri mengatakan pemerintahan Joko Widodo ingin menciptakan ekonomi yang maju, ingin membuat ekonomi sehat, memberi kesempatan semua pihak bekerja, membawa modal ke dalam negeri, menciptakan kesempatan kerja dan kesejahteraan.

"Itu yang kita inginkan dari semua pihak termasuk luar negeri sehingga dalam hal ini juga mencapai tujuan lebih ringan," katanya.

Seperti diketahui, JP Morgan dianggap telah memenuhi syarat untuk kembali menjadi diler utama dalam lelang surat berharga negara pemerintah, setelah 1 tahun lamanya hubungan kemitraannya diputus oleh pemerintah.

Hasil penilaian Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa JP Morgan telah memenuhi seluruh kriteria dan persyaratan sebagai diler utama sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 234/PMK.08/2016 tentang Dealer Utama. Selain itu, JP Morgan juga telah berkomitmen untuk mematuhi seluruh ketentuan yang diatur dalam PMK Nomor 234/PMK.08/2016 tentang Dealer Utama.

Sebagai informasi, pemerintah memutus hubungan kemitraan dengan JP Morgan dalam hal bank persepsi pada 9 Desember 2016. Pemutusan hubungan kemitraan dikarenakan hasil riset JP Morgan yang menurunkan rating rekomendasi investasi, yang mana diduga kuat dapat memicu arus modal keluar dari dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper