Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memproyeksi penyelesaian sebelas proyek pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru hingga 2019. Kehadiran pelabuhan baru diharapkan memperkuat konektivitas antarwilayah dan turut membantu menekan biaya logistik.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang empat BUMN kepelabuhan menjadi motor dalam pembangunan infrastruktur maritim. Keempat BUMN tersebut yakni PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).
Bambang menyebut, pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan peningkatan kapasitas dan kehadiran pelabuhan baru, wilayah Indonesia yang membentang dari Timur hingga Barat bakal terhubung.
"Selain bisa menjadi alat pemersatu, lanjut dia, terciptanya konektivitas juga akan memberi dampak yang sangat positif bagi perekonomian di mana biaya logistik bisa turun dan berdampak pada penurunan harga-harga komoditas," jelasnya di Jakata, Sabtu (29/4/2018).
Bambang menuturkan, Pelindo I ditargetkan menyeleisakan empat proyek pelabuhan, yakni Terminal Petikemas Tanjung Pinang, Terminal Multipurpose Kuala tanjung, Terminal Petikemas Belawan Fase II, dan Terminal Petikemas Sibolga. Total kapasitas dari empat terminal kontainer tersebut mencapai 3,83 juta TEUs.
Sementara itu, Pelindo II Indonesia Port Corporation (IPC) sudah memulai pembangunan Pelabuhan Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat. Tahap pertama Pelabuhan Kijing yang terdiri dari empat terminal diproyeksi selesai pada 2019. Kapasitas terminal multiguna tahap pertama dirancang 500.000 ton per tahun sedangkan terminal curah cair dan curah kering masing-masing 8,3 juta ton dan 15 juta ton. Adapun kapasitas terminal petikemas sebesar 1 juta TEUs.
Pelindo III juga mendapat penugasan untuk mengembangkan kapasitas Terminal Teluk lamong menjad 1,5 juta TEUs. Pelindo III juga tengah mengembangkan dan membangun tiga pelabuhan pariwisata, yakni Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Boom Banyuwangi, dan Pelabuhan Gilimas.
Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara mengatakan pengembangan Pelabuhan Benoa diharapkan bisa rampung sebelum Oktober 2018 yang mana pada bulan itu akan digelar Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali. Dia menyebut revitalisasi Pelabuhan Benoa yang menelan investasi Rp1,7 triliun bakal mendongkrak kapasitas penumpang lima kali lipat menjadi 320.000 orang per tahun.
Sementara itu, Pelindo IV juga tengah menggarap dua proyek strategis, yakni Makassar New Port (MNP) dan Pelabuhan Bitung. Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan konstruksi tahap pertama proyek MNP ditargetkan selesai pada Oktober 2018. Secara umum, progres fisik MNP tahap pertama mencapai 66,62% per 22 April 2018.
Doso menyebut, konstruksi MNP menggunakan teknologi secant pile dengan sistem boring sehingga waktu konstruksi lebih efisien dan kualitas lebih baik. "Penerapan teknologi ini hanya ada dua di dunia yaitu di Liverpool (Inggris) dan Makassar New Port," ujarnya.