Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samudera Indonesia Bakal Ikut Lelang Operator Pelabuhan Patimban

PT Samudera Indonesia Tbk menyatakan berminat mengikuti lelang operator Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Partisipasi Samudera dalam lelang operator menambah daftar perusahaan swasta yang tertarik menjadi operator di pelabuhan tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Samudera Indonesia Tbk menyatakan berminat mengikuti lelang operator Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Partisipasi Samudera dalam lelang operator menambah daftar perusahaan swasta yang tertarik menjadi operator di pelabuhan tersebut.

Direktur Samudera Indonesia, Bani Mulia mengatakan pihaknya diundang oleh Kementerian Perhubungan untuk turut berpartisipasi dalam lelang operator. Terlebih, menjadi operator Pelabuhan Patimban juga masuk dalam rencana pengembangan bisnis perseroan.

Dia menambahkan, Samudera Indonesia juga punya pengalaman dan kompetensi dalam mengelola terminal petikemas sehingga tertarik ikut lelang. Rencananya, Samudera akan bergabung dan sebuah konsorsium dalam lelang operator Patimban. "Konsorsium rencananya ada, tapi kami belum umumkan dulu," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa malam (24/4/2018).

Untuk diketahui, Samudera Indonesia lewat anak usahanya mengoperasikan beberapa terminal peti kemas, antara lain di Samarinda. Di ibukota Kalimantan Timur itu, Samudera Indonesia juga mengelola Terminal Petikemas Palaran.

Di Pelabuhan Tanjung Priok, Samudera Indonesia juga mengelola terminal peti kemas Di Dermaga 303, 304, dan 305 Pelabuhan Tanjung Priok dengan kapasitas bongkar muat 400.000 TEUs. Samudera Indonesia juga tengah dalam proses akuisisi PT PBM Olah Jasa Andal, pengelola bongkar muat di Dermaga 300, 301, dan 302 Pelabuhan Tanjung Priok.

Direktur Kepelabuhan Kemenhub, Chandra Irawan mengatakan Kemenhub saat ini masih menyusun dokumen untuk proses lelang operator Pelabuhan Patimban. Chandra menyebut, proses tersebut diharapkan bisa rampung dalam dua hingga tiga pekan mendatang.

Sebagaimana diketahui, operator Pelabuhan Patimban adalah konsorsium yang terdiri dari perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang. Sebanyak 51% saham konsorsium dimiliki perusahaan Indonesia sedangkan 49% dimiliki perusahaan Jepang.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan menyatakan sudah berminat menjadi operator, antara lain PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Astratel Nusantara atau AstraInfra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper