Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menerima Chief Executive Hong Kong SAR Carrie Lam membahas pendalaman kerja sama bisnis, meliputi perdagangan, investasi, hingga ketenagakerjaan.
Carrie Lam mengatakan ketadangannya kali ini merupakan kunjungan balasan Presiden Joko Widodo pada Mei 2015 lalu. Setelah kunjungan Jokowi ke Hong Kong tiga tahun lalu, Carrie mengakui telah banyak terjalin kerja sama antara Hong Kong dan Indonesia.
“Dan saya bahagia untuk mengatakan bahwa kerja sama tidak hanya bisnis, tetapi juga meliputi kebudayaan, pertukaran pelajar, pendidikan,” tuturnya di Istana Negara, Rabu (25/4/2018).
Untuk kunjungannya kali ini, Chief Officer SAR Hong Kong fokus membicarakan seputar bisnis dan penguatan kerja sama kedua negara. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut pembicaraan Carrie dan Jokowi begitu positif, yang berujung peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.
“Kita akan menggunakan Hong Kong sebagai hub ekspor kita, termasuk kegiatan promosi di sana,” tuturnya.
Selain soal perdagangan, Hong Kong juga ingin lebih terlibat dalam investasi infrastruktur, khusunya mengenai pendanaannya. Hal tersebut dijabarkan Kepala BKPM Thomas Lembong. Menurutnya, selain membicarakan pendanaan infrasturktur, disinggung pula penguatan jasa pendukungnya.
“Mereka bangga karena punya banyak sarana profesi pendukung [akutansi, adminsitrasi, koordinator proyek, dan risk manajement] untuk membantu proyek inftrasturktur,” tambahnya.
Di bidang ketenagakerjaan, Presiden Jokowi mengapresiasi pemerintah Hong Kong yang telah meningkatkan kualitas perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan tenaga kerja Indonesia di Hong Kong mencapai 160.000 pada tahun lalu, sehingga perlindungan tenaga kerja menjadi penting.