Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong pelaku usaha kerajinan tangan meningkatkan penjualan dengan pemasaran secara daring alias e-commerce.
Terkait itu, Jusuf Kalla atau JK menyebut bahwa pelaku usaha harus meningkatkan kualitas produknya.
"Sekarang mengenal e-commerce, produk kerajinan tangan harus berubah mengikuti zaman. Industri Kerajinan harus inovatif sehingga hasilnya mudah dijual," katanya dalam sambutan pembukaan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2018 di Jakarta Convention Center, Rabu (25/4/2018).
Oleh karena itu, JK meminta pihak terkait yaitu Kementerian Perindustrian, asosiasi eksportir dan Asosiasi Produsen Handicraft Indonesia mengubah sistem produksi dan penjualan menjadi lebih baik.
Sementara itu Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan peningkatan kualitas IKM kerajinan tangan.
Di antaranya pembaruan sistem pembayaran IKM kerajinan tangan melalui QR code dengan menggandeng Visa dan Master.
Pihaknya pun memfasilitasi bimbingan teknis produksi, menyediakan bantuan tenaga ahli, meningkatkan keterampilan sumber daya manusia dalam desain, dan standardisasi serta menyediakan mesin dan akses mudah dalam pembiayaan.
Harapannya, pada 2018 target ekspor kerajinan tumbuh 10% dari tahun lalu yang mencapai US$776 juta.
Pengembangan IKM kerajinan bukan tanpa alasan. Sektor tersebut menjadi salah andalan ekonomi kerakyatan yang tak rentan dari krisis ekonomi global.
“"Pasar terbesar masih Uni Eropa sekitar 40%, disusul Amerika Serikat 25% dan sisanya negara lain. Meski krisis dunia, produk kerajinan nasional tetap menjadi penyumbang komoditas ekspor," ujarnya.
Dengan Inacraft, kata dia, pemerintah lebih optimistis membuka peluang untuk memperluas pasar dan mengembangkan jaringan hingga ke luar negeri.