Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor industri fesyen Indonesia bisa meningkat sebesar 10% pada 2018.
"Target 10% dari total pencapaian sebelumnya," ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih saat ditemui pada acara pembukaan Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Kemenperin optimistis pertumbuhan tersebut dapat tercapai karena melihat perkembangan industri busana Muslim yang terus merangkak naik seiring semakin luasnya pasar dan meningkatnya jumlah penduduk Muslim di dunia.
Laporan Global Islamic Economy (GIE) menyebutkan pasar busana Muslim dunia pada 2016 bernilai US$254 miliar. Nilainya diproyeksi meningkat menjadi US$373 miliar pada 2022.
Hal ini sejalan dengan nilai ekspor komoditi fesyen yang juga terus menunjukkan kenaikan. Berdasarkan data Kemenperin, nilai ekspor produk fesyen Indonesia pada 2017 mencapai US$13,29 miliar atau tumbuh 8,7% dari tahun sebelumnya.
"Dengan performance tersebut, industri fesyen Tanah Air mampu menguasai 1,6% pasar dunia. Untuk itu, pencapaian ini tentunya harus terus digenjot sehingga market share industri fesyen terus meningkat yang tentunya akan memperbesar kontribusi sektor fesyen terhadap perekonomian nasional," lanjutnya.
Baca Juga
Kemenperin, dalam hal ini Ditjen IKM, memfasilitasi 12 booth untuk 12 brand fesyen dari berbagai daerah untuk ikut dalam ajang Muffest 2018.