Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan Keluarga Penerima Manfaat atau KPM pada program bantuan pangan nontunai atau BPNT menjadi 10 juta keluarga pada Oktober 2018.
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, saat ini pemerintah terus melakukan pantauan dan pengawasan dari program BPNT yang sudah dilaksanakan sejak tahun lalu pada 44 kota untuk 1,2 juta KPM.
Dirinya mengemukakan, pada jangka pendek secara bertahap akan menambah jumlah KPM untuk selanjutnya menjadi 10 juta pada Oktober atau November 2018.
"Sekarang yang 1,2 juta sudah bertambah 2 juta sampai Mei 2018, selanjutnya akan terus bertambah hingga Oktober atau November kami pastikan sudah capai 10 juta KPM," katanya, Rabu (18/4/2018).
Indrus menambahkan dalam waktu dekat seluruh lembaga dan pemerintahan terkait juga akan melakukan sosialisasi, pengawasan data, dan kesiapan i-warong yan akan berkontibusi menyalurkan komoditi pangan untuk masyarakat.
Dirinya memastikan program ini juga akan mengerek konsumsi masyarakat ke depan. Apalagi persoalan, seperti pembagian tidak tepat sasaran, tidak rata, tidak berkualitas, tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dapat diselesaikan.
Menurut Idrus, semua tidak ada akan terjadi lagi karena masyarakat sendiri yang menerima uangnya dan belanja sesuai dengan kebutuhan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, perluasan transformasi rastra ke BPNT memang dibutuhkan persiapan yang baik meliputi, data penerima, pembukaan rekening penerima, pembagian kartu, dan penyiapan i-warong.
Saat ini dirinya mengaku akan menyiapkan i-warong yang berbasis 1:200 terhadap KPM, sehingga masyarakat tidak akan kesulitan membelanjakan uangnya.