Teknologi \'Warning System\'
Selain persoalan jangkar yang memutuskan pipa milik Pertamina, perusahaan pelat merah itu dituduh memiliki kesalahan karena tidak ada early warning system ketika terjadi putusnya pipa. Apalagi, respons Pertamina dinilai cukup lama ketika terjadi tumpahan minyak pada Sabtu Pagi akhir Maret tersebut.
Namun, Pertamina berdalih proses pengecekkan kebocoran atau adanya putus pipa memang membutuhkan waktu. Hal itu juga dijadikan alasan kenapa perusahaan migas nasional itu tidak langsung mengakui itu tumpahan minyak dari pipanya.
Direktur Pengolahan Pertamina Toharso mengatakan untuk proses pengecekan itu harus melakukan penyelaman dulu. Lalu, bila mau mengecek keseluruhan pipa bisa memakan waktu hingga 2 pekan.
"Lalu, masalah early warning system memang masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu. Untuk itu, ke depannya, Pertamina bakal mengembangkan digital early warning system di semua lini pipa dalam bawah lautnya," ujarnya.