Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI PABRIK CHANDRA ASRI: Lahan CAP II Hampir Rampung

Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. hampir merampungkan lahan yang akan digunakan perseroan untuk mendirikan kompleks Chandra Asri Petrochemical II (CAP II), yang terletak bersebelahan dengan pabrik CAP I di Cilegon, Provinsi Banten.
Presdir PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Erwin Ciputra (kanan), Wakil Presdir Kulachet Dharachandra (ketiga kanan), Direktur Toyo Engineering Corporation Japan Tomohisa Abe (kedua kanan), Presdir PT Inti Karya Persada Tehnik Eiji Hosoi (kiri) dan President & CEO Toyo Engineering Korea Limited Toru Osanai (ketiga kiri) melakukan seremoni peletakan batu pertama fasilitas pabrik baru Polyethylene (PE) di Cilegon, Banten, Jumat (2/1)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Presdir PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Erwin Ciputra (kanan), Wakil Presdir Kulachet Dharachandra (ketiga kanan), Direktur Toyo Engineering Corporation Japan Tomohisa Abe (kedua kanan), Presdir PT Inti Karya Persada Tehnik Eiji Hosoi (kiri) dan President & CEO Toyo Engineering Korea Limited Toru Osanai (ketiga kiri) melakukan seremoni peletakan batu pertama fasilitas pabrik baru Polyethylene (PE) di Cilegon, Banten, Jumat (2/1)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. hampir merampungkan lahan yang akan digunakan perseroan untuk mendirikan kompleks Chandra Asri Petrochemical II (CAP II), yang terletak bersebelahan dengan pabrik CAP I di Cilegon, Provinsi Banten.

Kompleks pabrik CAP II membutuhkan lahan seluas total 200 hektare dengan investai mencapai US$5 miliar. Chandra Asri mulai mengalokasikan bagian untuk studi kelayakan proyek ini pada anggaran belanja modal (capital expenditure) perseroan tahun ini.

David Kosasih, Direktur Independen PT Barito Pacific Tbk, induk usaha Chandra Asri Petrochemical yang mendampingi proyek tersebut memastikan proses akuisisi lahan hampir rampung. Setelah akuisisi lahan selesai, perusahaan akan segera merampungkan studi kebutuhan biaya investasi.

“Lahannya masih [berjalan proses akuisisinya], makanya pendanaannya juga belum dirumuskan,” ungkap David, Selasa (17/4/2018).

David mengungapkan, sejauh ini Chandra Asri telah mencadangkan biaya-biaya awal studi proyek pada belanja tahunan perseroan, terutama untuk proses akuisisi lahan. Secara simultan, perusahaan juga akan melakukan studi teknologi dan permesinan.

Menurut David, perseroan akan merincikan sumber pendanaan investasi setelah akuisisi lahan dan studi teknologi dan permesinan rampung. Sampai saat ini, Chandra Asri hanya memiliki prediksi nilai investasi, namun belum memastikan dari mana sumber pembiayaan komleks tersebut.

Chandra Asri memprediksi kebutuhan investasi mencapai US$5 miliar untuk membangun kompleks CAP II yang akan digunakan untuk akuisisi lahan, infrastruktur, dan pembangunan fisik pabrik petrokimia.

Perseroan mempertimbangkan pembangunan fasilitas produksi kedua itu untuk menangkap kenaikan permintaan produk petrokimia yang tumbuh 5% per tahun. Adapun, pada 2017 lalu perseroan menganggarkan belanja modal US$221 juta, yang US$77 juta di antaranya digunakan untuk studi pembangunan CAP II dan membeli lahan.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$568 juta, yang sebesar US$207 juta akan digunakan untuk membiyai persiapan pembangunan CAP II. Studi memakan waktu cukup lama, sehingga perusahaan menargetkan keputusan pembangunan CAP II dapat diambil pada kuartal I/2020.

Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu usai RUPS pekan lalu menyampaikan lahan pembangunan CAP II sudah tersedia. Hanya saja, Chandra Asri masih perlu membereskan beberapa titik lahan lagi untuk benar-benar merampungkan proses akuisisi.

Agus menyampaikan sebagai induk usaha, pihaknya mendorong Chandra Asri untuk memiliki fasilitas cracker kedua dengan tujuan meminimalisasi biaya produksi, sekaligus meningkatkan produksi produk hilir petrokimia.

“Kalau tanpa itu [lahan yang belum selesai], kami sudah bisa bangun sekarang. Tapi masih perlu diperluas karena dengan CAP II, downstream yang bisa dikembangkan bisa jauh lebih banya. Sebagai growing economy, keperluan produk petrokimia kita juga dinamis,” ungkap Agus.

Adapun, saat ini Barito Pacific memiliki 41,51% saham Chandra Asri Petrochemical. Pada tahun lalu, 97% pendapatan Barito Pacific pun disumbangkan oleh Chandra Asri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper