Bisnis.com, JAKARTA—Kawasan CBD utama di Singapura terdiri dari Raffles Place dan New Downtown yang berisi volume firma hukum tertinggi di pasar. Tercatat 97% dari internasional firma hukum yang terletak di pusat CBD berasal dari AM100 dan Top 50 perusahaan Inggris yang teregistrasi di Singapura.
Laporan Colliers International yang dikutip Senin (16/4/2018) menjelaskan lokasi yang layak menjadi pertimbangan perusahaan hukum adalah Tanjong Pagar yang baru-baru ini menyambut selesainya pengembangan Kantor Grade A, Guoco Tower. Gedung ini dijadwalkan selesai pada 2018 dan 2020.
Sementara untuk lokasi sekunder firma hukum adalah Suntec City and Beach Road. Namun, lokasi ini belum banyak mengakomodasi firma hukum.
Secara outlook pasar, Colliers menilai kantor CBD Premium & Grade A di Singapura memperoleh daya tarik yang lebih besar dari penyewa pada kuartal IV/2017 atau naik 2,7% secara kuartalan. Adapun dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 0,6%. Kondisi ini berdampak positif terhadap pasar persewaan secara keseluruhan pada 2017 dengan pertumbuhan hingga 2,3%,. Sebab peningkatan ini merupakan peningkatan tahunan pertama sejak 2014.
Peningkatan dinamika, flight to efficiency, dan aktivitas co-working mendominasi transaksi pasar perkantoran sepanjang 2017. Pada 2018 dan 2019, Colliers mengharapkan peningkatan sewa yang didorong oleh pertumbuhan bisnis sejalan dengan kondisi ekonomi yang positif.
Colliers mengantisipasi pengembangan pasar perkantoran premium di Grade A dan di pasar CBD meningkat 10% -12% sepanjang 2018. Ketika lanskap pasar menyesuaikan, inisiatif negosiasi awal seharusnya dilakuakn oleh penyewa.
Baca Juga
Singapura mendorong ketertarikan sektor hukumdengan menargetkan spesialisasi khusus. Pemerintah terus berkembang menjadi hub hukum terkemuka secara khusus sebagai pusat internasional untuk Penyelesaian Sengketa, Arbitrase dan Kekayaan Intelektual.
Saat ini 48 dari 100 firma hukum global memiliki kantor di Singapura, peningkatan jumlah dari 40 pada 2016, 17 dan 36 masing-masing pada 2015-2016. Banyak dari mereka pindah ke Singapura selama migrasi perusahaan internasional ke kota 2012–2013 di mana perusahaan menyiapkan tempat untuk waktu yang lama jabatan berdasarkan ekspektasi pertumbuhan jumlah pegawai.
