Bisnis.com, JAKARTA-- Laporan terbaru Colliers menunjukkan terjadinya tren membentuk kembali model ruang kantor bagi firma hukum sebagai strategi untuk menarik dan mempertahankan talenta hukum terbaik.
David Wood, Kepala Kelompok Praktik Hukum Perusahaan APAC di Colliers International menyebutkan secara global, firma hukum akan banyak melakukan merger guna membentuk ulang lanskap hukum ketika perusahaan berupaya memperluas jangkauan dan kemampuan dalam melayani klien secara internasional.
David menjelaskan dengan adanya kemampuan untuk menciptakan dan menumbuhkan identitas branding sebuah firma hukum, memungkinkan kesempatan unik untuk mengadopsi teknologi inovatif pada tahun mendatang.
Dia juga menambahkan meningkatnya persaingan dan tekanan biaya terus mendorong inovasi di tempat kerja dan kebutuhan akan perubahan sektor ini.
“Perusahaan semakin mencari untuk mencapai efisiensi yang lebih besar melalui peningkatan model kantor mereka dan mengadopsi konfigurasi ruang kerja yang fleksibel tren yang kami harapkan akan berlanjut,” katanya melalui riset dikutip Senin (16/4/2018).
Kemajuan teknologi dan adopsi kecerdasan buatan adalah dua tren yang diharapkan untuk mendorong inovasi selama beberapa tahun mendatang, yang akan berdampak tidak langsung pada kebutuhan ruang karena otomatisasi yang lebih besar berbagai fungsi dalam firma hukum.
Baca Juga
Pertumbuhan ekonomi China juga telah mendorong sektor hukum berkembang dengan cepat. Firma hukum menata kembali pendekatan mereka untuk menyusun tim hukum mereka melalui adopsi inovatif model kantor yang mengoptimalkan efisiensi ruang dan keseimbangan kehidupan kerja.
“Firma hukum kemungkinan akan mengambil lebih banyak ruang kantor di kota-kota utama China karena kebutuhan membentuk tim di China yang terus meningkat,” imbuhnya.
Hal ini, kata dia, bisa berkontribusi memberi tekanandi pasar-pasar kantor utama seperti Shanghai, yang menurut penelitian Colliers telah melihat kenaikan 35% selama setahun terakhir.
Selanjutnya, perekrutan talenta hukum yang kuat juga terbukti di mana-mana mulai dari Sydney hingga Singapura. Kondisi ini menjadi sebuah tren, seiring dengan berkembangnya firma hukum, maka pemilik gedung akan mempertahankannya.
