Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Lahar Merapi, Ini Langkah Kementerian PUPR

Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi sabo dam Kali Woro di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, guna mengantisipasi banjir lahar Gunung Merapi.
Pembangunan sabo dam Kali Woro di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah./Istimewa^Kementerian PUPR
Pembangunan sabo dam Kali Woro di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah./Istimewa^Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi sabo dam Kali Woro di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, guna mengantisipasi banjir lahar Gunung Merapi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sabo dam akan menahan aliran lahar yang membawa batu-batuan dan pasir sehingga mengurangi kecepatan alirannya yang berdampak berkurangnya risiko bencana di hilir sungai.

“Kalau bendungan menahan air, sementara sabo dam menahan pasir dan batu sementara air nya tetap bisa lewat. Sabo Dam Kali Woro ditargetkan bisa diresmikan November 2018,” kata Basuki lewat keterangan resmi pada Minggu (8/4/2018).

Pada 2014 sabo dam Kaliworo berhasil mengurangi kecepatan banjir lahar dingin Gunung Merapi dan menahan material vulkanik tidak sampai ke daerah hilir sungai. Oleh karena itu, diperlukan rehabilitasi dan rekonstruksi sabo dam agar bisa berfungsi kembali.

Sebanyak 26 sabo dam dibangun secara bertingkat dengan ukuran berbeda di mana yang terbesar berada di atas untuk menahan batu-batu besar dan yang paling kecil untuk menahan pasir. Pada kondisi aman, sabo dam juga digunakan sebagai jembatan penghubung antardesa.

Dari data Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Ditjen Sumber Daya Air, total anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp329 miliar melalui kontrak tahun jamak 2016-2018.

Dengan selesainya sabo dam Kali Woro, aliran lahar Gunung Merapi bisa dicegah untuk tidak sampai merusak permukiman warga dan jalan nasional Yogyakarta-Solo yang bisa memutus konektivas antarwilayah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper