Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan bisnis properti, Jones Lang LaSalle atau JLL Indonesia mengatakan tingkat hunian ritel yang saat ini terserap dengan porsi 88% mayoritas berasal dari sektor food and beverages.
Head of Retail JLL Indonesia, Cecilia Santoso mengatakan dalam hasil riset Jakarta Property Market pada kuartal I tahun 2018 ada tingkat permintaan yang cenderung stabil selama triwulan pertama tahun 2018. Kondisi ini tidak terlalu menggambarkan dinamika pasar ritel yang juga mengalami sedikit perubahan atau transisi.
"Berada dalam era digital membuat para peritel dan landlord lebih kreatif untuk beradaptasi dengan tren yang sedang berlangsung," ungkap Cecilia melalui siaran pers, Kamis (5/4/2018).
Dia menyebutkan program marketing yang atraktif, renovasi, dan perubahan konsep serta desain adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh peritel dan landlord guna menarik konsumen. Saat ini tingkat hunian berada pada posisi 88%, dan proporsi sektor F&B akan mengalami kenaikan menggantikan proporsi Department Store yang kini luasnya semakin berkurang.
"Area F&B yang rata-rata sekitar 10% menjadi 20% dan 30% di beberapa pusat perbelanjaan," kata Cecilia.
Baca Juga
Sebelumnya, Head of Research JLL Indonesia James Taylor menyatakan pasar ritel saat ini tengah didominasi oleh tenant untuk entertainment dan kafe. Dia menyebut selain entertainment dan food beverages, permintaan tertinggi juga datang darj jenis tenant kids entertainment dan fast fashion.
"Sekarang kebutuhannya harus lokasi yang bisa menjadi arena meeting point, memiliki WiFi, instagramable, dan desainnya attractive," jelas James.