Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Sepatu Incar Posisi Ketiga Dunia

Industri alas kaki nasional mengincar posisi ketiga di dunia dari kondisi saat ini di urutan keempat setelah China, India dan Vietnam.
Pekerja menyelesaikan pembuatan sandal dan sepatu di PT Aggiomultimex, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (25/9)./ANTARA-Umarul Faruq
Pekerja menyelesaikan pembuatan sandal dan sepatu di PT Aggiomultimex, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (25/9)./ANTARA-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA—Industri alas kaki nasional mengincar posisi ketiga di dunia dari kondisi saat ini di urutan keempat setelah China, India dan Vietnam.

"Tahun 2018 kami targetkan di tiga besar dengan banyaknya intervensi pemerintah dan kemudahan yang diberikan,” kata Direktur Industri Kecil Menengah Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum saat meresmikan acara Makers Talk di Tangerang Selatan, Selasa (3/4/2018).

Ratna memaparkan, sebanyak 86% dari total alas kaki di dunia diproduksi oleh Asia. Dari angka ini, 80% disumbang oleh China. Adapun 6% lainnya terbagi di tiga negara, yaitu India, Vietnam dan Indonesia. "Pangsa pasar kita 3,3% di dunia,” ujar Ratna.

Kendati demikian, total produksi alas kaki Indonesia berbeda sedikit dengan Vietnam, yang menjadikan Vietnam bertengger di posisi nomor tiga.

Produksi alas kaki Indonesia mencapai 1,1 miliar pasang per tahun dan 800 juta pasang di antaranya merupakan untuk dalam negeri dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor, terutama ke Eropa dan Amerika Serikat.

"Dari 1,1 miliar itu, terdapat sebagian yang produksi IKM (industri kecil dan menengah) juga,” ujarnya.

Sementara itu, total produksi alas kaki Vietnam mencapai 1,2 miliar pasang per tahun dan sebagian besar diekspor ke berbagai negara.

Menurut Ratna, selain keunggulan dari sisi total produksi, Vietnam juga diuntungkan dengan letak geografis yang dekat dengan China, sehingga memiliki akses pasar ekspor lebih mudah.

Untuk itu, Indonesia akan terus menambah kapasitas kemampuannya dalam segi persepatuan, baik dari sisi desain, manajemen, hingga distribusi. Melalui Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), Kemenperin berupaya menambah keahlian para perajin sepatu nasional. Alumni dari BPIPI ini telah berjumlah 8.000 orang sejak didirikan pada 2009.

"Selain menjaring wirausaha baru bidang sepatu, BPIPI juga memberi pembinaan untuk perajin yang sudah menjalankan usahanya dan menemukan berbagai masalah,” ujar Ratna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper