Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Best Practices Laundry Awards (IBPLA) 2018 baru saja mengumumkan pemenang utamanya, salah satunya QnC Laundry Makassar yang jadi juara satu kategori laundry kiloan.
Tapi siapa nyana, 4 tahun lalu sang pemilik Daniel Christian Tarigan hampir bangkrut dan tidak mampu membayar gaji setengah dari karyawannya.
“Empat tahun lalu saya berdiri di hadapan 48 karyawan saya mengumumkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar gaji mereka dan bahwa 50% dari mereka harus dirumahkan dan menunggu gajinya dicicil oleh perusahaan,” kata Daniel, dalam rilis yang Bisnis terima Rabu (4/4/2018).
Keesokan harinya, lanjut Daniel, hanya separuh dari mereka yang tidak dirumahkan yang datang ke laundry. Bahkan dia sendiri yang harus membawa mobil operasional mengantar cucian ke hotel-hotel yang bekerja sama hari itu.
“Tapi hari ini, saya berdiri di hadapan ratusan pengusaha laundry Indonesia dan mewakili QnC Laundry untuk menerima penghargaan sebagai The Best Practice Laundry nomor 1 di Indonesia. Sebuah momen turn around yang sangat mengharukan buat saya dan buat orang-orang yang berjuang bersama saya di masa krisis,” kata Daniel.
Menurut Ketua Panitia IBPLA 2018, Maria Eva, penghargaan dilombakan dengan dua Kategori yaitu International Franchise & Dry Cleaning dan Kilo’s laundry.
Baca Juga
Ajang yang diikuti oleh 87 peserta dari seluruh Indonesia itu menetapkan tiga pemenang kategori Franchise & International Dry Cleaning. Pertama, overall category dipegang PT Jeeves Indonesia. Selanjutnya innovation category diterima Oxxo Indonesia, dan kategori suistanable diraih Vivaglo.
Adapun kategori laundry kiloan secara berurutan dipegang oleh Qnc Laundry Makassar, Maxpress Coin Laundry Jakarta, dan Rama Laundromat Depok. Sementara itu, kategori sustainable adalah Perkilo Laundry, Sho Sha Laundry (kategor innovation), dan Laundry Pesantren Bogor (kategori CSR).
Adapun dewan juri terdiri dari Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (Asli) Apik Primadya, President & CEO of International Committee of Textile Care (CINET) Peter Wennekes, Business Coach Andang Kirana, Zarina Ismail perwakilan CINET Asia Tenggara dan Atajudin Nur dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI.