Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CACING DALAM IKAN KALENG, Anggota Komisi IX Minta Impor Ikan Makarel Dihentikan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta meningkatkan uji laboratorium secara periodik guna melindungi masyarakat dari obat dan pangan berbahaya
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta meningkatkan uji laboratorium secara periodik guna melindungi masyarakat dari obat dan pangan berbahaya.

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menuturkan gencarnya uji laboratorium yang belakangan ini dilakukan BPOM membuat banyak obat dan panganan yang tidak layak dikonsumsi ataupun berbahaya ditemukan. Uji post market ini akan membuat produsen yang mengganti bahan baku di luar permohonan awal ketahuan. 

"Kami di komisi IX DPR meminta BPOM untuk disiplin lakukan uji lab periodik terhadap semua produk, sehingga jika ditengah jalan ada yang ganti bahan baku bisa ketahuan," kata Irma, Minggu (1/4/2018). 

Irma meminta BPOM bekerja lebih keras dalam pengawasan obat dan makanan sehingga program nusantara sehat yang dicanangkan dapat tercapai. Penyediaan laboratorium keliling sebagai pengawas terdepan juga harus dioptimalkan bahkan jika perlu dilakukan penambahan sumber daya manusia (SDM) bagi badan. 

"Saya minta Menpan RB perlu menambah SDM BPOM agar balai dan laboratorium keliling bisa maksimal beroperasi ditiap kabupaten dan kota," katanya. 

Sementara itu, Irma meminta pemeritah mencabut izin importir maupun eksportir yang mengedarkan ikan dalam kaleng yang terdapat cacing. 

"Memang menurut penelitian cacing tersebut tidak berbahaya, tetapi tetap memiliki efek samping jika memasaknya tidak benar. Efek sampingnya menurut BPOM bisa alergi dan sakit perut," katanya.

Pemerintah diminta tidak ragu mencabut izin impor ikan makarel karena cacing berada dalam ikan bukan dalam bumbu olahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper