Bisnis.com, JAKARTA --- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah tengah mengkaji penurunan tarif tol khusus untuk transportasi logistik dengan perkiraan penurunan sebesar 15%-30%.
Presiden Jokowi mengaku sering "turun ke bawah" dan mendengar suara dari para sopir. Saat ini, pemerintah sedang mengkalkulasi rencana tersebut.
"Saya sering turun ke bawah, sering ke daerah, suara-suara seperti itu yang saya dengar. Ini dari sopir, saya ngomong apa adanya. Kalau hanya satu sopir enggak apa-apa, kalau dua sopir, tiga sopir, ooh ini mesti dievaluasi," kata Presiden setelah berkunjung ke kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (23/3/2018).
Jokowi mengatakan dirinya telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri BUMN, dan Menteri Perhubungan supaya tarif tol yang berhubungan dengan transportasi logistik atau transportasi barang bisa diturunkan sebanyak-banyaknya.
"Dengan catatan memang kemarin ini saya masih terus berusaha agar proyek-proyek pionir tersebut, proyek-proyek pionir yang kita kerjakan, mendapatkan tax holiday sehingga beban atau cost terhadap perhitungan yang nanti muncul kepada tarif itu menjadi berkurang," kata Presiden.
Selain tax holiday, Jokowi juga mengatakan salah satu cara untuk menurunkan biaya yang menyebabkan tarif itu naik adalah memperpanjang konsesi jalan tol. "Artinya sebetulnya banyak jalan yang bisa kita tempuh, supaya kita lihat detail-detail, nanti akan segera diputuskan, saya pikir bisa turun 20%, 30% mungkin," katanya.
Baca Juga
Jokowi mengatakan kebijakan ini dibuat terkait aspek efisiensi dan daya saing. Kepala Negara mengatakan kebijakan ini akan diterapkan secepatnya atau pada akhir Maret 2018. Pada saat ini, sambung Jokowi, keputusan soal tax holiday dan perpanjangan konsesi yang belum diputuskan.