Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan konstruksi pelat merah mulai melakukan langkah perbaikan atas banyaknya kasus malakonstruksi yang terjadi dalam kurun waktu 8 bulan terakhir.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengatakan bahwa perbaikan tersebut merupakan tindak lanjut hasil rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian PUPR kepada Kementerian BUMN.
Dia mencontohkan kementerian telah mengganti kepala proyek rel dwiganda (double-double track) Manggarai—Jatinegara yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero). Belum lama ini, kecelakaan di proyek tersebut mengakibatkan korban jiwa.
Selain itu, BUMN konsultan pengawas, yakni PT Virama Karya juga telah mengganti kepala divisi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek supervisi pembangunan jalan tol.
PT Virama Karya merupakan konsultan pengawas pada seluruh proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang mengalami sejumlah kecelakaan konstruksi sejak Agustus 2017.
"Surat peringatan tertulis kepada Adhi Karya dan Wijaya Karya juga sudah dilayangkan Menteri BUMN dan sudah diterima untuk ditindaklanjuti," kata Ahmad dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (21/3/2018).
Baca Juga
Untuk PT Waskita Karya Tbk., Ahmad mengatakan bahwa kementerian tengah mempersiapkan pengganti empat direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang bertanggung jawab pada bidang operasi (dua direktur), sumber daya manusia, dan direktur utama. Rencananya penetapan akan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Waskita Karya Tbk. pada 6 April 2018. "Saat ini [direksi baru] tengah fit and proper test."
Selain itu, Ahmad mengatakan bahwa nantinya dalam RUPS, PT Waskita Karya Tbk. juga akan menambah satu direksi yakni Direktur Keselamatan guna mengawasi aspek keselamatan kerja terhadap pembangunan proyek yang masih berjalan.