Bisnis.com, JAKARTA – PT. Asian Agri menargetkan dapat bermitra dengan petani swadaya yang mengelola lahan seluas 40.000 ha pada 2018. Angka ini meningkat sekitar 9.000 ha dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 31.000 ha.
Pada saat pola kemitraan mulai dilakukan oleh Asian Agri pada 2012, lahan petani swadaya yang menjadi mitra hanya 2.000 ha. Lalu meningkat di tahun setelahnya menjadi 6.000 ha pada 2013, 11.000 ha pada 2014, 18.600 ha pada 2015, 24.500 pada 2016, dan 31.000 ha pada 2017.
Total lahan yang dimiliki oleh Asian Agri saat ini adalah 100.000 ha, sedangkan yang dimiliki oleh petani plasma adalah 60.000 ha dan petani swadaya 31.000 ha. Dengan tambahan target 9.000 ha, artinya petani mitra Asian Agri memiliki total lahan 100.000 ha sama dengan lahan perusahaan.
Peningkatan pola kemitraan tersebut supaya Asian Agri dapat menjaga penelusuran rantai pasok kelapa sawit dari petani swadaya. Sementara dari sisi petani dapat meningkatkan kapabilitas petani untuk meningkatkan hasil yang optimal dan mendapatkan sertifikat.
Selain itu, dari segi ekonomi juga dapat meningkatkam produktivitas kelapa sawit. Sementara dari segi lingkungan menangkal penambahan lahan serta meningkatkan keberlanjutan.
Direktur Corporate Affairs Asian Agri Fadhil Hasan, mengatakan potensi peningkatan produksi perkebunan milik petani adalah hal yang sangat memungkinkan apabila dikelola secara tepat.
“Melalui Komitmen Kemitraan One to One, Asian Agri berupaya berbagi kesuksesan yang telah diraih melalui kemitraan bersama petani plasma untuk menjangkau lebih banyak petani swadaya demi mencapai pengelolaan perkebunan nasional yang berkelanjutan dan kesejahteraan petani sawit nasional,”katanya, Rabu (14/2).
Menurutnya, pola pendampingan perusahaan dan petani merupakan salah satu kunci utama untuk menciptakan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan.