Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu raksasa e-commerce asal China, JD, bakal memperkuat lini bisnisnya di Indonesia dengan membangun tiga gudang logistik baru pada tahun ini.
Corporate Vice President JD Gloria Li menyatakan e-commerce merupakan bisnis jangka panjang yang erat keterkaitannya terhadap kekuatan infrastruktur logistik. Infrastruktur gudang logistik menjadi kekuatan utama kebanyakan pemain e-commerce di Indonesia.
“Semakin banyak gudang logistik, berarti semakin tinggi efisiensi biaya pengiriman. JD akan membangun lebih banyak gudang di Indonesia, “ ujarnya di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Seperti diketahui, JD bukan hanya memfokuskan bisnisnya pada e-commerce, tapi juga turut memiliki bisnis logistik yang bernama J-Express. Perusahaan itu memiliki 486 gudang logistik di berbagai negara.
Melalui entitas usahanya di Indonesia, JD.ID, perusahaan ini sudah memiliki lima gudang logistik yang tersedia di Jakarta, Medan, Surabaya, Pontianak, dan Makassar.
Salah satu daerah yang tengah dibidik perusahaan itu adalah Papua. Sebab, keterbatasan infrastruktur dan jaringan logistik turut mempengaruhi kecepatan dan biaya pengiriman yang belum begitu efisien di wilayah itu.
Secara konsolidasi, JD telah mencatatkan pendapatan senilai US$55,7 miliar atau tumbuh 40% di seluruh dunia sepanjang tahun lalu. Pada saat yang sama, total transaksi (gross merchandise value/GMV) global JD hampir menyentuh US$200 miliar.
Hanya saja, lanjut Li, kontribusi transaksi dan pendapatan JD melalui pasar Indonesia belum begitu signifikan. Meski demikian, Indonesia merupakan salah satu pasar yang mencatatkan pertumbuhan paling pesat dibanding negara lain.
“Indonesia merupakan market yang terbilang baru karena JD baru tersedia dalam dua tahun terakhir. Tetapi, pertumbuhan GMV di Indonesia mencapai 3-4 kali lipat, salah satu yang paling pesat dibanding negara lain,” terangnya.
JD merupakan salah satu e-commerce yang tengah mengkombinasikan bisnis ritel online dengan offline. Pemegang saham mayoritas JD merupakan raksasa teknologi China, Tencent, dan peritel luring AS, Walmart.