Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Beri Sinyal Bakal Terapkan BMAD Baja dan Alumunium Impor

Kementerian Perdagangan berencana menerapkan Bea Masuk Anti Dumping terhadap produk baja dan alumunium impor untuk mencegah membanjirnya komoditas itu masuk ke Tanah Air.
Ilustrasi produk kawat baja buatan China./Reuters-Sheng Li
Ilustrasi produk kawat baja buatan China./Reuters-Sheng Li

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan berencana menerapkan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) terhadap produk baja dan alumunium impor untuk mencegah membanjirnya komoditas itu masuk ke Indonesia.

Langkah tersebut dilakukan menyusul Amerika Serikat yang menetapkan bea masuk impor produk tersebut sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk alumunium. Hal ini dinilai menyebabkan gejolak tatanan ekonomi dunia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Kemendag telah mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Perindustrian untuk merumuskan sekaligus merekomendasikan aturan BMAD baja dan alumunium.

“Menteri Perindutsrian yang akan menentukan yang anti dumping. Ini sedang diproses. Sudah kami kirim surat ke Kemenperin,” kata Enggar di Jakarta pada Rabu (7/3/2018).

Kebijakan AS, menurut dia, membuat negara eksportir baja akan mencari pasar baru untuk memasok produknya. Salah satu yang dikhawatirkan Mendag ialah membanjirnya produk baja dan alumunium dari China. Negara itu merupakan produsen terbesar baja mencapai 831,7 juta metrik ton per tahun.

Mendag mengaku kementerian harus lebih hati-hati dalam menghadapi potensi produk baja dan alumunium masuk ke Tanah Air. Pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan Bea Cukai untuk memperketat proses pemeriksaan.

Meski begitu, dia mengakui rencana tersebut ibarat buah simalakama. “Kalau saya kenakan bea masuk di sini [baja dan alumunium], industri hilir protes. Kalau tidak dikenakan bea masuk, industri hulu yang protes,” kata Enggar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper