Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan pemesanan tiket elektronik (tiket-el) di Terminal Terpadu Sentra Timur di Bekasi, Jawa Barat, dinilai belum optimal. Kemenhub menargetkan pembenahan layanan ini rampung sebelum masa angkutan mudik Lebaran di pertengahan 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan waktu proses tiket-el masih lambat, berkisar dua menit mulai dari pemesanan hingga penerbitan tiket.
"Kami mendapatkan hasil yang belum baik, ini harus lebih cepat. Harus ada petugas yang mendampingi," ujarnya saat meninjau layanan tiket-el di terminal Pulogebang, Bekasi, Jabar, pada Minggu (4/3/2018).
Layanan tiket-el dirilis sejak Agustus 2017. Di area terminal terdapat anjungan tiket mandiri Program tiket-el merupakan program resmi Kemenhub, BPTJ, Dinas Perhubungan DKI, DPP Organda, dan PT Media Baru Digital (Bosbis.com) selaku mitra.
Budi Karya menekankan aspek layanan, termasuk layanan tiket sangat vital operasional terminal bus terbesar di Asia Tenggara itu. Tanpa layanan yang mumpuni, minat masyarakat untuk menggunakan moda angkutan bus juga tak bakal meningkat.
Untuk diketahui, luas area Terminal Pulogebang mencapai 12,6 hektare dan luas bangunan 5,4 hektare. Bangunan terminal terdiri dari empat lantai yang mencakup area kedatangan, area keberangkatan, hingga fasilitas komersial.
Budi Karya menerangkan saat ini ada 20 perusahaan otobus yang sudah bisa melayani tiket secara online. Jumlah tersebut merupakan perusahaan otobus terbesar yang beroperasi di Terminal Pulogebang.
Menurut Budi Karya, bila 20 perusahaan otobus ini konsisten menerapkan tiket-el, minat masyarakat menggubajan muda angkutan bus akan meningkat. "Kalau e-tiket bagus, orang ke sini juga gampang karena kami akan buat [terminal Pulogebang] interkoneksi," ujarnya.
Dalam catatan Bisnis.com, sejak Februari 2017 sudah beroperasi empat rute bus penumpang yang dikelola PT Transjakarta. Empat titik terminal yang terhubung dengan Pulogebang yakni Terminal Tanjung Priok, Pasar Minggu, Lebak Bulus, dan Terminal Pinang Ranti.