Bisnis.com, JAKARTA - Pelayanan jasa kepelabuhan 24 jam sehari dalam sepekan atau yang dikenal 24/7 pada fasiltas container freight station (CFS center) Pelabuhan Tanjung Priok mempercepat arus barang impor berstatus less than container load (LCL) dari dan ke pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Wisnu Waskita, pegiat logistik di pelabuhan Priok yang juga komisaris PT Tata Waskita, mengatakan pebisnis dan pemilik barang impor LCL dapat melakukan penerimaan dan pengeluaran barang selama 24/7 di area CFS centre sejak fasilitas tersebut dioperasikan mulai November 2017.
CFS center Priok merupakan area pusat konsolidasi kargo untuk barang impor berstatus LCL yang dilayani melalui pelabuhan tersebut setelah kontainer dibongkar dari kapal dari terminal peti kemas.
"Selama ini pebisnis merasakan sejumlah depo pergudangan yang ada di Priok belum operasi 24/7, CFS center menjadi pionir dan sudah menerapkan 24/7 dengan sistem IT yang terintegrasi dengan pemilik barang serta menerapkan single billing," ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (2/3/2018).
Wisnu mengungkapkan pebisnis logistik mengharapkan pembenahan dan tata kelola pelabuhan Priok dapat terus dilakukan oleh manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/Indonesia Port Corporation guna mewujudkan digital port dan efisiensi layanan jasa logistik.
Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta saat ini melakukan pengawasan pelayanan jasa kepelabuhanan 24/7 di pelabuhan itu.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Arif Toha Tjahjagama mengatakan untuk menekan biaya logistik dan percepatan arus barang, seluruh stakeholders di Pelabuhan Priok wajib beroperasi 24/7 dalam layanan penerimaan dan pengiriman barang dari dan ke pelabuhan sebagaimana Surat Edaran Kantor OP Tanjung Priok Nomor UM.003/3/20/OP.Tpk 18 pada 31 Januari 2018.