Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Tak Perlu Khawatir Dengan Turunnya Inflasi Inti

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan penurunan inflasi inti seharunya tidak menjadi kekhawatiran. Inflasi inti 2.58% itu kan juga masuk ke dalam target range BI, katanya di Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo (tengah), memberikan paparan didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri), dan Deputi Gubernur Perry Warjiyo, saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (16/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo (tengah), memberikan paparan didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri), dan Deputi Gubernur Perry Warjiyo, saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (16/11)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia memandang penurunan inflasi inti dinilai masih dalam target bank sentral,dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan daya beli masyarakat.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan penurunan inflasi inti seharunya tidak menjadi kekhawatiran. "Inflasi inti 2.58% itu kan juga masuk ke dalam target range BI," katanya di Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Menurutnya, kinerja ekonomi negara berkembang seperti Indonesia tidak perlu cemas dengan penurunan tingkat inflasi inti. "Kalau inflasi intinya deflasi baru bisa bilang [ada kekhawatiran], karena kita masih negara yang harus menurunkan inflasi bukan negara maju yang deflasi," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan berita sebelumnya, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menjelaskan kinerja inflasi inti sangat erat kaitannya dengan daya beli.

Pasalnya, inflasi inti merupakan inflasi yang banyak dipengaruhi oleh faktor permintaan. Artinya jika kinerja inflasi inti turun, maka bisa dipastikan ada masalah dari sisi permintaan.

"Jadi dengan kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa iflasi inti sangat berkaitan dengan daya beli. Kalau bulan ini mencapai angka terendah, berarti daya beli juga tergerus," kata Eko, Kamis (1/3/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper