Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia memandang penurunan inflasi inti dinilai masih dalam target bank sentral,dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan daya beli masyarakat.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan penurunan inflasi inti seharunya tidak menjadi kekhawatiran. "Inflasi inti 2.58% itu kan juga masuk ke dalam target range BI," katanya di Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Menurutnya, kinerja ekonomi negara berkembang seperti Indonesia tidak perlu cemas dengan penurunan tingkat inflasi inti. "Kalau inflasi intinya deflasi baru bisa bilang [ada kekhawatiran], karena kita masih negara yang harus menurunkan inflasi bukan negara maju yang deflasi," jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan berita sebelumnya, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menjelaskan kinerja inflasi inti sangat erat kaitannya dengan daya beli.
Pasalnya, inflasi inti merupakan inflasi yang banyak dipengaruhi oleh faktor permintaan. Artinya jika kinerja inflasi inti turun, maka bisa dipastikan ada masalah dari sisi permintaan.
"Jadi dengan kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa iflasi inti sangat berkaitan dengan daya beli. Kalau bulan ini mencapai angka terendah, berarti daya beli juga tergerus," kata Eko, Kamis (1/3/2018).