Bisnis.com, JAKARTA – Produsen Kelapa Sawit Golden Agri-Resources (GAR) bermitra dengan dua perusahaan aplikasi untuk melaksanakan proses penelusuran dan proses verifikasi kepada para pemasok dan petani untuk memastikan kepatuhan mereka terhadap di Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR atau GAR Social and Environmental Policy (GSEP).
Dua perusahaan yang diajak kerjasama oleh GAR adalah Geotraceability Ltd. dan PT. Koltiva untuk melakukan prosen penelusuran dan verifikasi.
Geotraceability (GeoT) menggunakan solusi peranti lunak untuk membantu para pemasok, termasuk pabrik skala kecil dan menengah, untuk mengumpulkan informasi penelusuran.
CEO dari GeoTraceability Pierre Courtemanche mengatakan 250.000 petani swadaya telah masuk dalam basis data GeoT. Dia mengatakan para petani adalah partisipan aktif dalam rantai pasokan yang dinamis dan bisa ditelusuri.
“Upaya untuk merangkul pemasok adalah sebuah proses pengembangan yang terus berjalan. Peranti lunak kami terus dikembangkan, dilakukan ujicoba dan ditingkatkan dengan lebih dari 250.000 petani swadaya di dalam basis data kami,” katanya pada keterangan resmi, Selasa (27/2/2018).
Koltiva membantu GAR untuk melakukan verifikasi sumber-sumber komoditas berkelanjutan mulai dari petani swadaya dengan memanfaatkan aplikasi pada situs dan mobile.
Koltiva juga telah mendaftarkan 16 agen minyak kelapa sawit baik itu pengepul dan pedagang. Serta memetakan dan memverifikasi 9.105 hektare perkebunan yang dimiliki oleh 4.168 petani.
Direktur Eksekutif PT Koltiva Ainu Rofiq mengatakan inisiatif GAR dalam berkomitmen menjadi produsen kelapa sawit terdepan dan berkelanjutan dapat ikut memperbaiki penghasilan, standar hidup dan jejak lingkungan petani swadaya.
Dia menambahkan Koltiva pun memberikan informasi untuk meningkatkan produksi petani, praktik-praktik pertanian dan cara hidup, dan mendukung akses ke rantai pasokan internasional.
CEO GAR Franky Oesman Widjaja mengatakan langkah ini merupakan upaya yang ambisius dalam industri komoditas kelapa sawit. Oleh karena berusaha menelusuri lebih dari 7 juta ton kelapa sawit ke segala lini, mulai dari pabrik pengolahan sampai dengan perkebunan.
“Setelah kami mencapai 100% ketertelusuran hingga ke pabrik di tahun 2015, kami memulai sejumlah upaya yang dinilai ambisius untuk industri ini – yaitu menelusuri lebih dari 7 juta ton kelapa sawit melalui 471 pabrik pengolahan hingga ke perkebunan tempat ditumbuhkannya buah kelapa sawit tersebut,” katanya.
Franky optimistis dengan melibatkan ribuan petani dan pemasok independen dan dukungan para mitra, GAR dapat merealisasikan proyek tersebut pada 2020.