Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno menginginkan Indonesia dapat memproduksi sendiri komponen listrik untuk mengurangi impor.
Rini menilai kemampuan Indonesia dalam memproduksi kemponen pembangkit listrik masih sangat minim. Padahal, saat ini pemerintah tengah berupaya meningkatkan elektrifikasi di dalam negeri.
Dengan tingkat elektrifikasi 83%, sambungnya, sebagian besar komponen pembangkit listrik masih lebih banyak dipenuhi lewat impor. Nantinya, apabila elektrifikasi telah mencapai 100% maka ketergantungan impor komponen akan semakin meningkat.
“Jadi sekarang bagaimana memproduksi komponen pembangkit listrik dengan kemampuan kita sendiri,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/2).
Dia mengatakan ingin mendorong perseroan pelat merah untuk bersinergi dengan perguruan tinggi. Tujuannya, agar tercipta sinergi yang dapat meningkatkan kemampuan bangsa.
“BUMN sebagai korporasi harus menjaga kesehatan karena merupakan perusahaan yang punya tanggung jawab membayar dividen dan mencetak keuntungan. Akan tetapi, mereka juga arus berfungsi juga sebagai agen pembangunan,” paparnya.
Rini menyambut positif kerja sama yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan menggandeng 7 perguruan tinggi negeri (PTN).
Sinergi tersebut bertujuan mengembangkan potensi anak negeri dan inovasi ketenagalistrikan.