Bisnis.com, JAKARTA — Banyak yang bertanya-tanya mengenai fungsi dari Wisma Atlet Kemayoran setelah digunakan untuk keperluan Asian Games 2018. Bisakah unitnya dibeli oleh masyarakat untuk ditempati?
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan bahwa sesuai dengan regulasi yang ada, wisma tersebut nantinya bisa dialihfungsikan pascapenyelenggaran Asian Games untuk ditinggali.
Namun, peruntukan tersebut hanya sebagai rumah susun sederhana sewa (rusunawa), bukan rumah susun sederhana milik (rusunami).
"Untuk sementara, inpresnya itu rusunawa. Kalau mau jadi rusunami harus diubah inpresnya," kata Khalawi di lokasi Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Khalawi mengatakan bahwa mungkin saja peruntukan Wisma Atlet nantinya diarahkan menjadi rusunami oleh Kementerian Sekretariat Negara. Misalnya, kompleks tersebut dijual dan uang hasil penjualannya digunakan sebagai modal untuk membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Akan tetapu, dia mengatakan bahwa kewenangan tersebut berada di ranah Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).
Baca Juga
"Kami sudah membangun, nanti diserahkan kepada Setneg sebagai yang punya lahan. Nanti Setneg yang menetapkan, apakah dipakai rusunawa atau rusunami. Namun, harus ada perubahan inpres kalau mau rusunami," jelasnya.
Saat ini, pembangunan proyek senilai Rp3,40 triliun tersebut sudah mencapai 99%. Lokasi wisma atlet sendiri terbagi menjadi dua, yakni di Blok D10 seluas 78.954 meter persegi dan Blok C2 seluas 26.919 meter persegi.
Di Blok D10, terdapat tujuh menara yang berisikan 5.494 unit dengan tipe 36. Blok ini akan difungsikan sebagai hunian atlet Asian Games selama melakoni pertandingan di Jakarta. Lantai tertinggi di blok ini yaitu 32.
Sementara itu, Blok C2 memiliki tiga menara yang berisikan 1.932 unit dengan tipe 36. Tadinya, blok ini difungsikan untuk akomodasi media massa yang datang meliput, tetapi akhirnya diputuskan akan menjadi tempat tinggal sementara panitia Asian Games 2018.
Adapun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga menyediakan unit hunian difabel untuk menunjang penyelenggaraan Paralympic Games pada November 2018. Sebanyak 1.000 unit hunian di Blok C2 dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan atlet difabel.