Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Tollroad Development menyebut bahwa penghentian sementara proyek infrastruktur layang atau elevated berpengaruh terhadap progres penyelesaian proyek jalan tol.
Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development Frans Satyaki Sunito mengatakan bahwa saat ini perusahaan tidak melakukan pekerjaan layang atau berkualifikasi berat seiring dengan telah diterimanya surat edaran berupa instruksi Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono yang meminta agar proyek yang tengah digarap perusahaan dihentikan sementara.
"Kemarin kami baru saja mau melakukan pekerjaan yang layang pier head. Karena ada instruksi untuk tidak dilakukan, kami setop dulu," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (22/2/2018).
Selama masa penghentian sementara, pihaknya tengah melakukan pembangunan fondasi tol. Pasalnya rerata 6 ruas tol dalam kota ini dibangun secara elevated.
PT Jakarta Tollroad Development saat ini tengah menggarap proyek 6 ruas jalan tol dalam Kota Jakarta. Proyek tersebut termasuk ke dalam 32 proyek jalan tol yang dihentikan sementara pengerjaannya oleh Kementerin PUPR.
Menurut mantan dirut PT Jasa Marga Tbk itu, dengan dilakukan penghentian sementara ini, pemerintah bersama dengan kontraktor dapat mengevaluasi prosedur kinerja yang telah dilakukan selama ini.
Baca Juga
Pembangunan 6 ruas tol dalam Kota Jakarta tahap pertama dibagi dalam tiga seksi dengan seksi A Kelapa Gading—Pulo Gebang sepanjang 9,30 kilometer, seksi B Semanan—Grogol sepanjang 9,50 kilometer, dan seksi C Grogol—Kelapa—Gading sepanjang 12,40 kilometer.
Sementara itu, untuk seksi B dan seksi C belum dilakukan konstruksi yang rencananya baru akan dimulai pada tahun ini.
Pembangunan proyek 6 ruas tol dalam kota telah dimulai sejak Februari 2017 dan seluruhnya ditargetkan selesai pada 2022.
Nilai investasi pembangunan proyek sepanjang 69,77 kilometer ini ialah Rp41,17 triliun.