Bisnis.com, JAKARTA- Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebutkan perbaikan sejumlah objek wisata di Sumbar berkontribusi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, baik domestik maupun wisman sepanjang tahun lalu.
“Kalau domestik naiknya sekitar 7%, dan manca negara naik sekitar 5%,” kata Oni.
Dia menyebutkan angka kunjungan itu hanya perkiraan dengan mengacu pada tingkat transportasi udara domestik, tingkat keterisian hotel, dan kunjungan ke objek-objek wisata. Dia pun optimistis kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar bakal meningkat, mengingat fokus pemerintah daerah memprioritaskan pengembangan pariwisata.
Dia menilai Sumbar telah lazim menjai tujuan wisatawan nusantara dari provinsi tetangga seperti Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, dan Kepulauan Riau, juga dari Jakarta, Jawa Barat, dan daerah lainnya. Sementara mayoritas wisatawan mancanegara yang mengunjungi Sumbar sekitar 8% berasal dari Malaysia, sedangkan sisanya berasal dari Australia, Thailand, Singapura, Inggris, Prancis, Jerman, China, Amerika Serikat, Jepang dan Filipina.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, adanya penerbangan langsung Padang – Singapura pada bulan ini juga diyakini akan menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan kunjungan wisman ke Sumbar hub Singapura. Dengan adanya penerbangan langsung ini, maka wisman tidak perlu lagi masuk melalui pintu bandara lain seperti i Soekarno Hatta, Medan, Batam, ataupun Bali.
“Sumbar potensinya besar tapi performance-nya belum maksimal, “ ujarnya.
Oleh karena itu, dia pun mengarahkan pemerintah daerah untuk mengesampingkan ego sektoral dalam pemilihan destinasi pariwisata, mengingat saat ini Sumbar tengah berupaya menciptakan kawasan Mentawai dan Mandeh sebagai dua kawasan yang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata baru.
Saat ini, pembentukan KEK Kabupaten Kepulauan Mentawai seluas 2.600 hektare di daerah Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya masih menunggu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan rekomendasi Gubernur Sumatera Barat.
Sementara area di Kawasan Bahari Terpadu Mandeh yang diproyeksikan dapat menjadi KEK adalag sekitar 400 hingga 600 hektare. Namun dari sisi fasilitas dan infrastruktur, Mentawai dinilai lebih siap ketimbang Mandeh.
Untuk mencapai target kunjungan wisman dan wisnus ke Sumbar, Kemenpar bakal memberikan sejumlah dukungan. Dari sisi pemasaran, Kemenpar turut mempromosikan pariwisata Sumbar ke sejumlah roadshow di Eropa, Singapura, Thailand dan Malaysia.
Selain itu, juga memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan acara berskala nasional pada tahun ini, seperti Tour de Singkarak pada 5-14 September, Sawah Lunto International Music Festival pada 19-21 Oktober, hingga Festival Budaya Minangkabau pada 29- 2 Desember mendatang.
Dengan potensi yang dimilikinya, inisiatif pemda memang menjadi kunci kesuksesan Sumbar menjadi destinasi pariwisata, tanpa harus menunggu ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional terlebih dahulu. Akankah Sumbar berhasil? Kita lihat saja.
Target dan Performa Pariwisata Sumbar
Tahun Wisman Wisnus
2015 48.773 6.386.915
2016 49.686 7.343.282
2017 56.313 7.783.876
2018* 75.000 8.000.000
2019* 100.000 8.500.000
*target
Sumber: Kemenpar, 2018. diolah