Bisnis.com, PADANG—Pemerintah akhirnya memulai pengerjaan jalan bebas hambatan tol Padang – Pekanbaru sepanjang 245,8 km yang menghubung Provinsi Sumatra Barat dengan Riau atau menghubungkan lintas timur dan barat Pulau Sumatra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jalan bebas hambatan itu akan memperpendek jarak tempuh Padang – Pekanbaru yang selama ini mencapai sembilan jam diperpendek hingga hanya sekitar tiga jam saja.
“Nanti Padang – Pekanbaru tidak lagi 9 jam, tapi dengan waktu 3 jam sudah bisa dilalui,” kata Jokowi saat groundbreaking pembangunan infrastruktur jalan tol tersebut di Padang, Jumat (9/2/2018).
Menurutnya, pembangunan tol Padang – Pekanbaru tidak hanya untuk memudahkan mobilitas barang dan jasa, melainkan dampaknya lebih besar terutama untuk pengembangan pariwisata Sumbar.
Apalagi, pembangunan jalan tol juga dilengkapi dengan terowongan yang menembus Bukit Barisan. Sekaligus akan menjadi bagian dari wisata infrastruktur, karena diperkirakan akan menjadi terowongan terpanjang di Indonesia.
“Dari Padang – Pekanbaru nanti ada terowongan, jadi mungkin akan jadi terowongan terpanjang di Indonesia. Untuk terowongan saja habis Rp9 triliun,” kata Jokowi.
Baca Juga
Meski bakal menghabiskan anggaran yang sangat besar, orang nomor satu di republik Indonesia itu mengklaim sudah melewati perhitungan matang, sehingga dana yang dikeluarkan akan kembali dan bakal digunakan lagi untuk membangun jalan lainnya.
Pembangunan jalan tol tahap I Padang – Sicincin sepanjang 28 km ditargetkan rampung pada 2019, sehingga sudah bisa dimanfaatkan masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan pembangunan tol Padang – Pekanbaru dibagi dalam empat tahap, yaitu Padang – Sicincin sepanjang 28 km dipatok selesai pada 2019.
Kemudian, tahap II Sicincin – Payakumbuh dibangun pada 2021-2023, tahap III Payakumbuh – Bangkinang dibangun 2022-2025 dan tahap IV Bangkinang – Pekanbaru dibangun parallel bersamaan dengan tahap II.
“Jadi saya sudah komunikasi dengan Wagub [Sumbar] untuk pembebasan lahan 60 meter kali 29 kilometer Padang – Sicincin. Dan akan ditambah 41 kilometer untuk bisa sampai Bukittinggi,” ujarnya.
Rini mengungkapkan untuk tahap I trasenya adalah Padang – Sicincin, namun Kementerian BUMN menilai penting memperpanjang hingga Bukittinggi karena sebagai daerah wisata dan merupakan jalur macet, sehingga memerlukan transportasi cepat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menyebutkan prioritas pertama pembangunan jalan tol itu adalah land clearing lahan yang akan dikerjakan.
“Pengalaman kami bangun tol, pertama adalah tanahnya, harus selesai dulu. Pendanaan gampang, sambil jalan bisa teratasi, kalau konstruksi, cari alat berat selesai,” katanya.
Putra mengatakan rerata investasi pembangunan jalan tol jika tidak memiliki kontruksi khusus menghabiskan biaya Rp100 miliar per kilometer. Namun, untuk Bukittinggi direncanakan dilengkapi terowongan mengingat rumitnya tofografi wilayah itu.