Bisnis.com, JAKARTA— Pinjaman dana dari China Development Bank tak kunjung cair lantaran masalah lahan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang belum terselesaikan. Pasalnya, hingga saat ini, masalah pemebebasan lahan baru bisa terselesaikan sebesar 54%.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin mengatakan dalam hal pembebasan lahan, pemerintah masih terkendala lantaran masih ada warga yang belum setuju. Hal ini yang menjadi salah satu kendala dalam percepatan waktu pembebasan.
“Belum, masih ada kawasan industri di Karawang sama Bekasi yang paling banyak. Itu belum diidentifikasi, ini mau turun tim,” kata Arie di Kemenko Maritim hari ini, Kamis (8/2/2018).
Namun dia meyakini bahwa proses pembebasan lahan proyek KCIC untuk wilayah DKI Jakarta ditargetkan Maret sudah selesai. Sementara lahan kereta cepat di Jawa Barat diharapkan April.
“[Titiknya] Banyak, DKI 258 bidang 3,1 hektare [ha] sudah dibebaskan tinggal tahapan musyawarah. Yang Jabar 6.317 bidang sudah diukur, dibebasinnya tunggu proses pengumuman. Jadi target kita bulan Maret ini selesai.”
Menurutnya, dalam membebaskan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan bertahap. Pasalnya, setelah melalui tahap pengumuman apprasisal, ada tahap musyawarah dan penyelesaian.
“Yang udah dibebaskan seluas 1.887 bidang. Februari pengumuman appraisal, maret musyawarah, April selesai.”