Bisnis.com, SINGAPURA—Garuda Indonesia Group mencatat nilai kontrak keseluruhan dalam ajang Singapore Airshow 2018 mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp33,8 triliun dengan asumsi kurs Rp13.500. Kontrak itu diperoleh dari 25 mitra bisnis grup maskapai milik negara itu.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Pahala N. Mansury menyatakan kontrak bisnis itu dirangkum dari seluruh kerja sama yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk.
"Nilai kontrak yang ditandatangani secara keseluruhan mungkin mencapai US$2,5 miliar termasuk kontrak yang ditandatangani Garuda Maintenance Facility," katanya dalam ajang Singapore Airshow 2018 di Singapura, Selasa (6/2/2018).
Pahala melanjutkan kontrak kerja sama yang dilakukan grup Garuda adalah kontrak tripartit antara Garuda Indonesia, GMF dan mitra strategis.
Umumnya, kontrak yang dibuat grup Garuda berupa kontrak jangka panjang seperti kontrak perawatan dan perbaikan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet.
Selain kontrak perawatan pesawat kepresidenan, GMF, Garuda dan Thales Group meneken kerja sama modernisasi perlengkapan hiburan di pesawat baru Airbus A330.
Kontrak lain adalah antara GMF dan induk usaha Garuda berupa kesepakatan kerja sama perawatan pesawat.
Ditambah lagi kontrak kerja sama antara GMF, Garuda dan Bucher dalam hal pengadaan peralatan dapur pesawat. Garuda juga meneken kerja sama dengan JD.ID dalam hal perdagangan digital.
"Kerja sama dengan JD.ID dilakukan untuk mendongkrak pendapatan dari nonpenumpang sehingga profit Garuda akan semakin meningkat," tegasnya.