Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memiliki hak istimewa untuk mengkaji terlebih dahulu wilayah kerja blok migas yang akn dilelang pemerintah.
Saat ini Pertaminan pun tengah mengevaluasi 40 wilayah kerja yang akan dilelang pada pertengahan Februari 2018 tersebut.
Perusahaan pelat merah itu mendapatkan hak untuk memilih wilayah kerja yang akan digarap.
Saat dihubungi Bisnis, Jumat (2/2), Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan beberapa waktu lalu perseroan telah menerima daftar wilayah kerja yang akan dilelang.
“Saat ini, kami masih dalam tahap evaluasi untuk memilih yang mana,” ujarnya.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mengatakan, pihaknya pun akan menawarkan seluruh wilayah kerja yang akan dilelang pada tahun ini kepada Pertamina.
Baca Juga
“Pertamina akan memiliki hak terlebih dulu untuk mengkaji mau masuk ke wilayah kerja yang mana,” sebutnya.
Secara rinci, 25 blok migas konvensional yang pasti dilelang itu berasal dari wilayah kerja yang tersedia pada 2018, wilayah kerja yang disiapkan untuk lelang tahap II/2017, dan wilayah kerja yang tidak laku pada 2015 dan 2016.
Secara detail, wilayah kerja itu terdiri dari Rupat Labuhan, South CPP, Nibung, Batu Gajah Dua, Bukit Barat, South Tuna, Tongkol, Banyumas, Ampuh, East Sepanjang-Kangean, Kasongan Sampit, Southwest Bengara, Suremana I, Manakarra Mamuju, Southeast Mandar, Karaeng, Ebuny, East Tanimbar, West Berau, Onin, Kasuri II, Kasuri III, West Kaimana, North Arguni, Mamberamo.
Adapun, wilayah kerja terminasi yang tersedia sebanyak 15 blok itu terdiri dari Air Komering, East Sokang, East Muriah, North Kangean, Palangkaraya, West Sangata, Belayan, Southeast Mahakam, South Sageri, Halmahera-Kofiau, Southwest Bird’s Head, Semai IV, West Papua III, Cendrawasih Bay II, Cendrawasih Bay III.