Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Layanan Pemasaran koperasi, usaha kecil dan menengah (LLP-KUKM) akan mengoptimalkan display produk daerah melalui revitalisasi dengan dana tersedia sekitar Rp7 miliar.
Emilia Suhaimi, Direktur Utama LLP-KUKM, mengatakan secara nasional anggaran bukan berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM, melainkan anggaran pusat yang disimpan di daerah.
“Dana Dekonsentrasi, setiap provinsi itu diberikan alokasi dana untuk sewa, pengiriman produk, dan lainnya, jumlahnya itu Rp234 juta untuk satu provinsi, sekitar Rp7 miliar. Itu turun, tahun lalu Rp10 miliar, sekarang turun 30%. Dana ini salah satunya untuk revitalsiasi Paviliun Provinsi,” jelasnya.
Pihaknya juga mendorong setiap daerah agar mampu mencari dana tambahan lainnya dalam mengembangkan Paviliun Provinsi ini, tidak terbatas hanya dari sumber dana dekonsentrasi.
“Revitalisasi ini bukan pekerja sesaat tapi terus bertahap, apalagi dengan dana yang kecil,” katanya.
Dia menambahkan nantinya format gerai akan disesuaikan, dari sisi luas hingga tampilan. Adapun yang akan direvitalisasi yaitu Paviliun Provinsi, merupakan pusat promosi dan pemasaran produk KUMKM dari 34 provinsi di Indonesia yang dibangun sejak 2012.
Emilia menambahkan selama ini, Paviliun Provinsi menempati lantai 11, 12, dan 15 di Gedung Smesco. Tanpa akses eskalator, hanya ada lift, sehingga dinilai tidak akan mampu menarik konsumen untuk datang ke Paviliun Provinsi.
Melalui revitalisasi, nantinya Paviliun Provinsi akan menempati lantai 1, 2, dan 3 di Gedung Smesco Indonesia, yang saling terhubung hanya melalui eskalator saja.
Dia meyakini dengan revitalisasi Paviliun Provinsi ke depan akan menarik semakin banyak konsumen untuk datang. Selain itu juga untuk melakukan kontak bisnis dengan pelaku KUKM daerah.
“Kita akan menciptakan daya tarik tersendiri dibanding dengan yang ditawarkan oleh lokasi lain seperti mal, galeri, pemasaran online, dan sebagainya,” katanya.
Adapun Paviliun Provinsi nanti akan berganti nama menjadi Paviliun Produk Provinsi NOW akan saling terintegrasi, misalnya, integrasi paviliun untuk galeri, pameran, pusat promosi daerah, hingga media promosi, dalam satu kesatuan.
Tampilan baru Paviliun Produk Provinsi NOW pun akan menampilkan imej baru terhadap identitas daerah dengan menampilkan local heritage dan produk unik.
“Harga-harga produk di Paviliun Produk Provinsi NOW akan jauh lebih kompetitif, atau tidak lebih mahal dari tempat lain untuk produk sejenis,” katanya.
Selain itu, kata Emilia, Paviliun Produk Provinsi NOW akan menerapkan zonasi berdasarkan jenis produk. Tujuannya, untuk lebih memudahkan pengunjung dalam mencari produk yang dibutuhkan.
"Kita juga akan memajang produk-produk best seller yang paling laris dibeli orang dalam satu zonasi khusus,” ujarnya.
Dia mengatakan kurang ramainya pengunjung datang ke Gedung Smesco diduga karena tidak ada daya tarik lain, seperti kuliner.
"Jujur saja, bila ingin sukses, bisnis ritel itu harus menggandeng bisnis kuliner. Kita belum ada. Makanya, ke depan, kita akan membuat satu zonasi khusus wisata kuliner nusantara. Tujuannya, untuk mengobati kerinduan orang akan kampung halaman, dengan menyantap kuliner khas daerahnya", kata Emilia.
Emilia menambahkan, perilaku masyarakat saat ini sudah berubah lebih dinamis. Bila Paviliun Provinsi tidak mampu beradaptasi dengan cepat, maka akan ditinggalkan. Bahkan, bukan tidak mungkin nantinya keberadaan Paviliun Provinsi dianggap tidak bermanfaat.
"Padahal, keberadaan Paviliun Provinsi itu bertujuan untuk membuka akses pasar dan promosi bagi produk KUKM seluruh Indonesia serta untuk lebih meningkatkan daya saing di pasar global,” ujarnya.