Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Surabaya, Medan, Bandung & Makassar Dimulai Akhir 2018

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan LRT yang akan dibangun di Surabaya, Medan, Bandung dan Makassar nantinya akan dimulai akhir 2018 dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Koridor Velodrome-Kelapa Gading di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (16/1). Pembangunan infrastruktur LRT di kawasan itu terus dikebut dan diharapkan bisa beroperasi pada Agustus 2018 untuk menunjang perhelatan Asian Games 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Koridor Velodrome-Kelapa Gading di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (16/1). Pembangunan infrastruktur LRT di kawasan itu terus dikebut dan diharapkan bisa beroperasi pada Agustus 2018 untuk menunjang perhelatan Asian Games 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan proyek light rail transit atau LRT yang akan dibangun di empat kota besar dimulai pada tahun ini.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan LRT yang akan dibangun di Surabaya, Medan, Bandung dan Makassar nantinya akan dimulai akhir 2018 dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

“Pembiayaan proyek ini nanti akan pakai skema KPBU, pembangunannya dimulai akhir tahun ini,” kata Budi Karya di kantornya, Kamis (1/2/2018).

Menurutnya, dengan menggunakan skema KPBU ini diharapkan banyak swasta yang ingin terlibat di dalamnya. Apalagi, selama ini keterlibatan swasta dalam proyek-proyek pemerintah dinilai masih sangat minim.

Adapun sejauh ini rencana pembangunan LRT tersebut sudah memiliki detail engineering design atau DED. “Sejauh ini ya Surabaya sudah ada DED, Medan sudah ada DED, Bandung juga.”

Sementara itu, selain pembangunan LRT di empat kota besar, pada tahun ini Pemerintah juga akan memulai pembangunan kereta Jakarta-Surabaya. Dalam hal ini, Budi menuturkan pihaknya akan menggunakan komponen dalam negeri agar bisa menekan biaya proyek tersebut.

Pasalnya, sampai saat ini, Pemerintah memprediksi nilai proyek kereta Jakarta- Surabaya akan mencapai Rp60 sampai Rp100 triliun.

Saat ini Pemerintah meminta agar BPPT mengevaluasi besaran nilai proyek, termasuk design dan kompone yang akan digunakan sehingga bisa meminimalisasi anggaran sehemat mungkin.

Menhub menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Jepang yang dalam hal ini adalah JICA. “Kami masih punya waktu satu bulan untuk evaluasi biaya yang dipikul, kami minta BPPT untuk evaluasi secara detail supaya dapat harga yang lebih kompetitif. Kedua, kami juga minta BPPT evaluasi design sehingga bisa lebih murah, dan ketiga kami akan gunakan komponen dalam negeri.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper