Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan untuk mencermati produk-produk yang dijual di toko dalam jaringan (e-commerce). Hal itu terkait dengan banyaknya dominasi produk dari luar negeri.
Menurut Presiden, data perdagangan perlu dilihat secara detail, termasuk data perdagangan yang menurun. Kepala Negara mengatakan terdapat proses transisi perdagangan dari offline menjadi online yang perlu diperhatikan.
"Ini ada transisi yang harus kita amati betul. Jangan sampai kita tidak amati betul tahu-tahu ada marketplace yang membuka lapaknya tapi produknya 100% dari barang-barang luar. Kita malah kemasukan," katanya di Istana Negara, Rabu (31/1/2018).
Presiden mengatakan barang yang dijual di toko online perlu diperhatikan secara detail berasal dari mana.
Presiden mengatakan pihaknya sudah menugaskan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution terkait hal ini. Menurutnya, regulasi mengenai e-commerce ini harus disiapkan.
Presiden mengatakan tidak masalah kalau ada marketplace besar yang berisi produk-produk dalam negeri. Apabila hal itu terjadi maka produsen Indonesia mengintervensi pasar luar negeri. Namun, apabila situasinya terbalik dan banyak produsen Indonesia tutup maka kemungkinan terdapat intervensi yang tidak terlihat.
"Dan bisa dimungkinkan berasal dari pedagang online yang tidak bisa kita lihat satu per satu. Tolong buka-buka lapak yang ada di online itu buka semua, apakah barang kita atau barang negara lain. Karena perlindungan konsumen, tertib niaga penting sekali bagi perlindungan produsen kita," katanya.