Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat para pemenang lelang blok migas tahap I 2017 dipilih dengan ketentuan teknis yang paling baik.
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial mengatakan, dalam menentukan pemenang ada beberapa hal yang mempengaruhi seperti, komitmen pasti yang diajukan, pengalaman perusahaan, profitabilitas, dan sebagainya.
“Tingkat tanda tangan bonus juga memberikan pengaruh sih,” ujarnya pada Rabu (31/1).
Lalu, konsorsium Premier Oil, KrissEnergy BV, dan Mubadala Petroleum yang menjadi pemenang serta mengalahkan dua peserta lelang lainnya yakni, Repsol dan PT Energi Mega Persada Tbk. dipilih kementerian ESDM karena lebih baik ketimbang pesaingnya.
Adapun, untuk empat blok lainnya masing-masing hanya diminati oleh satu investor.
Ego mengatakan, kemenangan konsorsium itu karena memang lebih baik secara teknis.
Adapun, konsorsium pemenang blok Andaman II itu mencatat tanda tangan bonus yang paling besar ketimbang empat pemenang lelang lainnya yakni senilai, US$1 juta. Pemenang blok lainnya memasang bonus tanda tangan sekitar US$500.000 sampai US$750.000.
Menurutnya, pengumuman hasil lelang ini menjadi tolak ukur keberhasilan skema bagi hasil kotor (gross split) yang baru dijalankan tersebut. Dengan begitu, seluruh pelaku industri dan pihak terkait mulai mengelola sumber daya alam lebih efisien dan menguntungkan semua pihak.
“Jadi, sudah tidak ada lagi yang tersandera baik pemerintah, dunia usaha, dan sebagainya. Intinya, industri migas ini kan memang penuh dengan risiko,” ujarnya.
Nantinya, para pemenang lelang akan menekan kontrak wilayah kerja migas dalam waktu dua pekan ke depan atau sekitar 14 hari.