Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan pembangunan Bendung Sei Padang senilai Rp236,4 M di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara.
Bendung tersebut akan menjamin suplai air irigasi secara berkelanjutan untuk tiga daerah irigasi yakni Paya Lombang, Langgau, dan Bajayu yang memiliki luas 7.558 hektare.
Adapun, jaminan pasokan air dari irigasi tersebut diperkirakan akan mendorong peningkatan luas areal tanam padi dari 8.300 hektare per tahun dengan intensitas tanam 110% menjadi 15.116 hektare per tahun dengan intensitas tanam 200%.
"Bendung ini untuk irigasi. Dari tiga daerah irigasi sederhana kita jadikan satu hamparan sistem irigasi teknis dengan suplai air dari Bendung Sei Padang", kata Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono melalui siaran pers, Rabu (24/1/2018).
Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi diklaim lebih efisien mengingat sedimen yang masuk ke saluran dapat lebih terkontrol dan mengurangi banjir Kota Tebing Tinggi.
Bendung Sei Padang merupakan tipe bendung gerak yang dibangun sejak 2014 dan selesai November 2017 dengan biaya Rp234,60 miliar dengan kerja sama operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya Tbk. dan PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor.
Baca Juga
Bendung ini memiliki lebar 70 meter dengan 9 pintu berukuran 6 meter dan tinggi 3,2o meter.
Selain irigasi, bendung juga menjadi salah satu destinasi wisata air di Kota Tebing Tinggi.
Untuk itu Menteri Basuki mendukung upaya Balai Wilayah Sungai Sumatera II bersama dengan Pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk melakukan penataan kawasan sehingga menarik kunjungan wisatawan.