Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia menilai ekspor tepung terigu dan produk turunan terigu masih tumbuh dengan baik.
Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Lopis mengatakan hingga kuartal III/2017, ekspor tepung terigu tercatat sebesar 60.000 ton atau tumbuh 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year) dengan nilai ekspor US$22,7 juta.
Produk turunan terigu, seperti wafer, biskuit, dan lainnya, juga tumbuh sebesar 10,5% y-o-y dengan nilai ekspor US$541,8 juta.
“Untuk ekspor tepung terigu kami banyak ke Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, Myanmar, Malaysia, dan Korea Selatan. Pertumbuhannya masih baik karena tumbuh positif,” ujarnya Kamis (25/1/2018).
Selain tepung terigu dan produk turunan tepung terigu, industri tepung terigu dalam negeri juga mengekspor dedak gandum untuk campuran pakan ternak. Namun, hingga kuartal III tahun lalu, ekspor dedak gandum turun 12,4%.
“Pasar domestik lebih membutuhkan, sehingga ekspor dedak gandum menurun. Kemungkinan para peternak butuh pengganti jagung sebagai pakan ternak,” katanya.
Nilai ekspor dedak gandum hingga September 2017 tercatat sebesar US$62,5 juta.