Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian geopolitik global, para Chief Executive Officer (CEO) justru lebih optimistis dengan prospek ekonomi tahun ini kendati ekonomi global diprediksi masih bergejolak.
Dalam laporan terbaru Survei CEO bertajuk ‘The Anxious Optimist in the Corner Office’ yang dirilis PricewaterhouseCoopers (PwC), dikutip Rabu (24/1/2018), menunjukkan bahwa mayoritas CEO meyakini akan ada perbaikan (improvement) ekonomi global pada 12 bulan mendatang.
Keyakinan itu ada pada 57% dari 1.293 CEO pada 85 negara yang disurvei. Angka tersebut jelas melonjak 97% dari posisi tahun sebelumnya sebanyak 29%. Selain itu, kepercayaan akan adanya perbaikan ekonomi global, setidaknya sejak 2012, tidak pernah menyentuh 45%.
Adapun porsi CEO yang meyakini tidak ada perubahan kondisi ekonomi dari tahun sebelumnya turun di level 36%. Selain anjlok dari posisi tahun sebelumnya 53%, untuk pertama kalinya – sejak 2013 –, menduduki posisi di bawah keyakinan adanya perbaikan.
Jika melihat regionalnya, kenaikan terbesar berasal dari Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada) yang mencapai 139%. Selanjutnya, Asia Pasifik (113%), Timur Tengah (100%), Amerika Latin (95%), Eropa Barat (87%), Eropa Tengah dan Timur (63%), dan Afrika (38%).
Jika melihat banyaknya CEO yang meyakini adanya perbaikan ekonomi global, level tertinggi dipegang oleh wilayah Amerika Latin, sebesar 65%. Selanjutnya, secara berurutan diikuti Amerika Utara (63%), Asia Pasifik (60%), dan Eropa Barat (58%).
Sementara itu, beberapa regional lainnya berada di bawah rata-rata global 57%, seperti Timur Tengah (52%), Eropa Tengah dan Timur (45%), dan Afrika (41%).
