Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Ayam Naik, Pasokan ke Industri Pengolahan Terganggu

Melambungnya harga ayam juga berpengaruh terhadap pasokan bagi pabrik makanan yang menggunakan ayam sebagai bahan baku utama.
Pedagang menata daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman
Pedagang menata daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Melambungnya harga ayam juga berpengaruh terhadap pasokan bagi pabrik makanan yang menggunakan ayam sebagai bahan baku utama.

Iim Ruhimat, Ketua Koperasi Pesat Bakti Bangsa, yang merupakan penyuplai ke pabrik pengolahan berbahan dasar ayam seperti sosis, juga merasa kondisi saat ini sulit. Dia mengatakan industri pengolahan juga mulai menurunkan produksi karena harga bahan bakunya tinggi.

“Bahkan, bisa dikurangi 60% produksinya juga [pabrik pengolahan bahan baku ayam],” sebutnya kepada Bisnis, Rabu (17/1/2018).

Iim mengatakan biasanya dalam satu pekan, dia mampu menyuplai 5-6 kali ke pabrik. Namun, sekarang dia hanya mampu menyuplai 2 kali. Pasokan dikirim ke daerah Jakarta, Bandung, Tangerang dan sekitarnya.

“Sekarang seminggu 2 kali juga sudah untung. Sekali memasok bisa sampai 2-3 ton, itu hanya daging, tanpa kulit dan tulang,” ungkap Iim.

Oleh karena itu, dia berharap aksi pemogokan produksi dan berjualan daging ayam di kawasan Bandung Raya pada akhir pekan ini dapat menjadi perhatian para pemangku kepentingan, terutama pemerintah. Pemogokan yang rencananya digelar pada 19-21 Januari 2018 itu akan dilakukan para peternak ayam, broker, bandar, pemotong, pedagang, dan pemasok. 

Iim menekankan tidak ada unsur pemaksaan dalam pemogokan ini. Harapannya, dengan aksi ini akan ada audiensi dari pemerintah dan penurunan atau stabilisasi harga ayam.

“Kami bukan mau ayam murah, kami maunya stabil, kisaran antara Rp16.000-Rp20.000 di peternak. Jadi peternak tidak rugi, pedagang tidak rugi. Di pasar kisaran Rp30.000-Rp32.000,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper